KECENDRUNGAN UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON (Analisis Isi Unsur Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” Di SCTV Episode 100-103)
Main Author: | Apriliana M, Siti Wardah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35138/1/jiptummpp-gdl-sitiwardah-47328-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35138/2/jiptummpp-gdl-sitiwardah-47328-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35138/3/jiptummpp-gdl-sitiwardah-47328-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35138/4/jiptummpp-gdl-sitiwardah-47328-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35138/ |
Daftar Isi:
- Presentasi kekerasan dalam media berpengaruh buruk bagi anak. Kekerasan yang ada dalam fiksi tersebut dapat dikategorikan sebagai kategori hiperrealistis. Pengaruh tayangan sinetron tidak hanya pada cara berpakaian dan cara bergaya, tetapi juga menimbulkan efek atau pengaruh yang lebih jauh dan dapat bersifat negatif. Jika di dalam sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” menampilkan adegan yang cendrung mengandung kekerasan, maka dapat berdampak negatif bagi penontonnya, terutama penonton yang paling mudah terpengaruh adalah anak-anak dan remaja karena bukan tidak mungkin bagi mereka untuk langsung meniru apa yang dilihat di dalam sinetron tersebut tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan unsur kekerasan yang ditampilkan dalam sinetron ganteng-ganteng srigala di SCTV pada episode ke-100-103. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, yakni prosedur pengelompokan tanda. Dalam hal ini yang akan dikelompokan dan dihitung adalah jenis kekerasannya sehingga akan ditemukan ditiap adegan tayangan sinetron “Ganteng-Ganteng Srigala”. Kekerasan apa saja yang paling dominan yang tayang. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua tindakan kekerasan di sekolah dipengaruhi oleh sinetron, sikap remaja, motif menonton sinetron dan faktor perkembangan jaman juga dapat mempengaruhi tindakan kekerasan di kalangan remaja masa kini. Adapun persentase yang kekerasan psikologis sebesar 39%, kekerasan 19%, kekerasan fungsional 16%, kekerasan spritual 7%, dan kekerasan fisik sebesar 32%, kekerasan seksual sebesar 9%, dan kekerasan finansial mendapat persentase terkecil yakni 3%. Pada sinetron ganteng-ganteng Serigala terlihat bahwa tayangan anak ini banyak menampilkan dan terkesan memberikan bentuk kekerasan secara jelas. Selain itu, tayangan ini juga memberikan kesan bahwa kekerasan itu boleh atau wajar dilakukan oleh masyarakat usia dewasa bahkan anak-anak baik dirumah maupun di tempat terbuka.