PENGARUH PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP STABILITAS GEDUNG BERTINGKAT TAHAN GEMPA (STUDI KASUS GEDUNG BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

Main Author: HASBULLAH,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/35082/1/jiptummpp-gdl-hasbullah-47308-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35082/2/jiptummpp-gdl-hasbullah-47308-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35082/3/jiptummpp-gdl-hasbullah-47308-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35082/4/jiptummpp-gdl-hasbullah-47308-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35082/
Daftar Isi:
  • Gempa bumi merupakan salah satu penyebab keruntuhan struktur bangunan bertingkat. Keruntuhan struktur terjadi salah satunya akibat adanya simpangan antar lantai (drift) yang besar sehingga menyebabkan struktur menjadi tidak stabil, Salah satu cara mengatasi keruntuhan struktur akibat beban gempa adalah dengan memasang dinding geser. Ketika ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu yang strategis, maka dinding geser tersebut dapat digunakan secara aman dan efisien untuk menyediakan tahanan beban gempa yang diperlukan. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan respons struktur dari tiga model penempatan dinding geser. Analisis yang dilakukan yaitu simpangan antar lantai (drift), drift ratio, momen torsi, efek P-Delta, shear storey, dan moment overturning berdasarkan peraturan SNI 1726-2012. Analisis dilakukan pada struktur beton bertulang tiga dimensi yang menerima beban gravitasi (beban mati dan hidup) dan beban lateral (beban gempa). Struktur yang dianalisis merupakan gedung 13 lantai dengan tinggi total 52 meter dengan menggunakan sistem ganda. Penempatan dinding geser model 1 (eksisting) memiliki nilai drift maksimum sebesar 35.127 mm, model 2 sebesar 33.315 mm, dan model 3 sebesar 15.943 mm. Berdasaran perbandingan nilai tersebut, model 3 memiliki nilai drift terkecil dibandingkan dengan model 1 dan 2. Begitu pula dengan perbandingan nilai drift ratio, momen torsi, shear storey, dan moment overturning yang dihasilkan dari model 3 lebih kecil dibandingkan dengan model 1 dan 2. Hal ini menyatakan bahwa struktur dengan penempatan dinding geser model 3 memiliki stabilitas yang lebih baik dalam menahan gaya gempa.