PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN URIN SAPI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum, L) VARIETAS BIRU LANCOR
Main Author: | MASHURI, AHMAD LUTHFI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35031/1/jiptummpp-gdl-ahmadluthf-48562-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35031/2/jiptummpp-gdl-ahmadluthf-48562-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35031/3/jiptummpp-gdl-ahmadluthf-48562-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35031/4/jiptummpp-gdl-ahmadluthf-48562-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35031/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah merupakan komoditas sayuran penting bagi masyarakat Indonesia. Produksi bawang merah setiap tahunnya mengalami peningkatan, Meskipun mengalami peningkatan produksi hal tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan permintaan bawang merah secara nasional seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri. Hal tersebut dikarenakan peran bawang merah sebagai bumbu masakan tidak dapat disubtitusi dengan komoditi lain. Sehingga diperlukan solusi yang lebih inovatif untuk meningkatkan produksi bawang merah yang lebih tinggi. solusi yang dapat dilakukan adalah menambahkan bahan organik, salah satunya berasal dari urin sapi yang difermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian urin sapi fermentasi pada pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dan frekuensi urin sapi ferrmentasi tertentu yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan pribadi di Desa Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan ketinggian 600 Mdpl, pada bulan juli sampai september 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor, yaitu: Konsentrtasi urin sapi fermentasi (K0: tanpa urin sapi fermentsi, K1: Konsentrasi 20 %, K2 : Konsentrasi 40%, dan K3: Konsentrasi 60%) dan Frekuensi pemberian urin sapi (F1: 1 kali pemberian pada 7 HST, F2: 2 kali pemberian pada 7 dan 14 HST, dan F3: 3 kali pemberian pada 7, 14, dan 21 HST). Parameter yang diamati meliputi: Tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat segar tanaman perpetak, berat kering tanaman perpetak, berat kering umbi pertanaman, berat kering umbi perpetak, jumlah umbi pertanaman, dan konversi berat kering umbi ke ton/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian urin sapi fermentasi pada beberapa konsentrasi dan frekuensi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil pada bawang merah pada semua parameter pengamatan. Interaksi antara faktor konsentrasi dan frekuensi sebagai POC tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan.