Pengaruh Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) terhadap Jumlah Folikel Ovarium Tikus Putih (Rattus novergicus Strain Wistar) Betina sebagai Sumber Belajar Biologi

Main Author: Yatimin,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/34910/1/jiptummpp-gdl-yatimin201-46403-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/34910/2/jiptummpp-gdl-yatimin201-46403-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/34910/
Daftar Isi:
  • Keyword : Daun jeruk purut, folikel ovarium, tikus putih Jeruk purut (Citrus hystrix DC) merupakan tanaman yang tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Daun jeruk purut dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan, dan dijadikan pengharum makanan karena memiliki aroma yang sedap dan khas. Masyarakat belum banyak mengetahui jenis tanaman yang dapat dijadikan altenatif untuk kesuburan reproduksi wanita, yaitu daun jeruk purut. Daun jeruk purut memiliki kandungan berupa triterpenoid. Senyawa triterpenoid banyak digunakan sebagai obat, seperti gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati, dan malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh ekstrak daun jeruk purut terhadap jumlah folikel ovarium pada tikus putih (Rattus novergicus) betina dan dosis yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah folikel. Hasil penelitian akan dijadikan sumber belajar biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Oktober - 4 Desember 2014 di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol (tanpa perlakuan) dan tikus putih betina yang diberi ekstrak daun jeruk purut dengan 3 dosis yang berbeda (250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB). Analisis data menggunakan Anava 1 jalan dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah folikel ovarium tikus putih yang tertinggi adalah pada perlakuan dosis 750 mg/kg BB. Jumlah folikel primer, sekunder, tertier, dan de graff tertinggi secara berurutan adalah 6,17, 4,19, 2,56, dan 1,28. Rerata jumlah folikel ovarium tikus putih betina yang terendah adalah perlakuan kontrol, dengan jumlah folikel primer, sekunder, tertier, dan de graff secara berurutan 2,86, 2,64, 1,22, dan 0,41. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh ekstrak daun jeruk purut terhadap peningkatan jumlah folikel ovarium tikus putih.