HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
Main Author: | HENDRAWAN, BAYU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/34728/1/jiptummpp-gdl-bayuhendra-44078-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/34728/2/jiptummpp-gdl-bayuhendra-44078-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/34728/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Antenatal care, Bayi Berat Lahir Rendah. ABSTRAK Pembimbing: (I) Moch. MaÂ’roef* (II) Gita Sekar Prihanti** Latar Belakang : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai berat badan bayi kurang dari 2500 gram saat lahir. BBLR dibagi menjadi dua kategori, prematuritas (usia kurang dari 37 minggu) dan pertumbuhan janin terhambat (berat kurang dari 2500 g dan usia kehamilan lebih dari 37 minggu). Penelitian ini fokus pada pertumbuhan janin terhambat karena dapat di cegah dengan kunjungan Antenatal care yang rutin. Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk menjaga kesehatan ibu hamil selama masa kehamilan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah Jombang. Metode : Analitik observasional dengan desain case control. Sampel dipilih secara simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan regeresi logistik. Hasil penelitian dan diskusi : Hasil uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ANClengkap dengan kejadian BBLR (p 0,000) OR 0,07 (95%CI:0,001-0,089), Usia Ibu (p 0,998 ) OR 0,00 (95%CI:0,001-0,089).Nilai R2 sebesar 87% berarti Antenatal Care dan UsiaIbu mampu menjelaskan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah sebesar 87% dan sisanya yaitu sebesar 13% dijelaskan oleh faktor lain. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan Antenatal Care dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Antenatal Care lengkap (4 kali) dapat menghambat kejadian Bayi Berat Lahir Rendah.