Hubungan antara Stres terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) pada Mahasiswa Tahun Pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Main Author: | HARIS, ABDULLAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/34705/1/jiptummpp-gdl-abdullahha-45354-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/34705/2/jiptummpp-gdl-abdullahha-45354-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/34705/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Stres, Premenstrual syndrome (PMS), Mahasiswa kedokteran tahun pertama ABSTRAK Pembimbing: (1) Irma Suswati, (2) Halida Nelasari Latar Belakang: Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan gejala fisik dan psikologis yang terjadi sebelum menstruasi dan menghilang sesudah menstruasi datang. Stres merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS. Mahasiswa kedokteran memiliki tingkat stres yang tinggi di tahun pertamanya menjalani perkuliahan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara stres terhadap premenstrual syndrome (PMS) pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Metode Penelitian: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Instrumen tingkat stres menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) dan gambaran PMS menggunakan kuesioner Short Premenstrual Assesment Form (SPAF). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian dan Pembahasan: Didapatkan sampel sejumlah 99 orang. 93,9% responden mengalami stres sedang dan 82,8 % responden mengalami PMS gejala sedang. Hasil uji Chi-Square (p=0,000) menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan gambaran PMS. Responden dengan stres sedang cenderung mengalami PMS gejala sedang dan responden dengan stres berat cenderung mengalami PMS gejala berat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stres terhadap premenstrual syndrome (PMS) pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.