PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) JANTAN MODEL ATEROSKLEROTIK
Main Author: | FIRDAUS, AFINA FITRA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/34701/1/jiptummpp-gdl-afinafitra-45911-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/34701/2/jiptummpp-gdl-afinafitra-45911-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/34701/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Ekstrak daun salam, aterosklerosis, MDA, tikus putih jantan. ABSTRAK Latar Belakang : Aterosklerosis merupakan suatu keadaan meningkatnya peroksidasi lipid karena radikal bebas. MDA adalah senyawa dialdehid yang merupakan produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh. Ekstrak daun salam yang mengandung antioksidan diduga mampu menurunkan kadar MDA dengan menghambat terjadinya stress oksidatif. Tujuan : Membuktikan pengaruh dari ekstrak daun salam sebagai antioksidan terhadap kadar MDA tikus putih strain wistar jantan model aterosklerosis. Metode : Penelitian eksperimen dengan metode The Post Test Only Control Group Design, 25 sampel tikus putih strain wistar dibagi 5 kelompok. Kelompok I: kontrol negatif, kelompok II: kontrol positif yang diberi diet aterosklerosis, 3 kelompok lain diberi diet aterosklerosis + ekstrak daun salam dengan dosis 100 (P1`), 200 (P2), 400 (P3) mg/100grBB tikus/hari selama 8 minggu. Hasil Penelitian dan Diskusi : Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar MDA yang mendapat ekstrak daun salam (P1) = 40,80; (P2) = 37,86; (P3) = 36,15. Hasil uji One-way ANOVA didapatkan pengaruh yang bermakna p=0,000 (p<0,05). Uji korelasi Pearson didapatkan p=0,000 (p<0,05), arah korelasi negatif dengan kekuatan sebesar -0,834. Uji regresi menunjukkan nilai R2 = 69,6%. Kesimpulan : Ekstrak daun salam terbukti dapat menurunkan kadar MDA pada tikus.