ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI KABUPATEN SUMBAWA
Main Author: | Astary, Nadyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/34667/1/jiptummpp-gdl-nadyahasta-46389-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/34667/2/jiptummpp-gdl-nadyahasta-46389-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/34667/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Kinerja Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Rasio Aktivitas, Rasio Pertumbuhan, Rasio Derajat Desentralisasi Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Sumbawa berdasarkan : (1) Rasio Kemandirian Daerah, (2) Rasio Efektivitas, (3) Rasio Efisiensi, (4) Rasio Aktivitas, (5) Rasio Pertumbuhan, dan (6) Rasio Derajat Desentralisasi di tinjau dari periode 2010-2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Bupati Sumbawa Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan yang berlokasi di Jln. Garuda No. 1 Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan rumus : Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Rasio Aktivitas, Rasio Pertumbuhan, Rasio Derajat Desentralisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Sumbawa dilihat dari (1) Rasio Kemandirian Daerah masih tergolong rendah sekali dan dalam kategori pola hubungan instruktif, (2) Rasio Efektivitas dikatakan tidak efektif,karena berada < 100% dengan rata-rata rasio sebesar 90,81%, (3) Rasio Efisiensi dikatakan efisien, dengan rata-rata rasio sebesar 97,56%, (4) Rasio Aktivitas dikatakan sebagian besar dana yang dimiliki Pemerintah Daerah masih diprioritaskan untuk kebutuhan belanja rutin yaitu sebesar 62,28% dibandingkan dengan rasio belanja pembangunan yang relative kecil yaitu sebesar 17,75%. (5) Rasio Pertumbuhan PAD, Pendapatan dan Belanja Pembangunan mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. (6) Rasio Derajat Desentralisasi dapat dikatakan sangat kurang.