ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SDN KAUMAN 2 MALANG
Main Author: | DEWI, INTAN PUSPA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/34032/1/jiptummpp-gdl-intanpuspa-45194-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/34032/2/jiptummpp-gdl-intanpuspa-45194-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/34032/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Peran Guru, Pemanfaatan Laboratorium IPA Pada kenyataannya Laboratorium IPA merupakan salah satu sarana prasarana yang disiapkan untuk mmbantu meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan agar pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pembelajaran yang dilakukan di Laboratorium tidak terlepas dari adanya peran guru. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peran guru dalam pemanfaatan Laboratorium IPA (2) mendeskripsikan kendala dalam pemanfaatan Laboratorium IPA (3) mendeskripsikan upaya dalam pemanfaatan Laboratorium IPA. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) peran guru sebagai sumber belajar guru memberikan dan menyampaikan berbagai pengetahuan dalam pembelajaran, guru sebagai fasilitator memberikan pelayanan pendidikan untuk memudahkan siswa, guru sebagai demonstrator menjelaskan materi dengan menggunakan strategi agar penyampaian materi dapat tersampaikan dengan jelas, dan guru sebagai evaluator guru menilai siswa dari hasil test tulis lalu mengambil tindak lanjut untuk siswa yang mendapatkan hasil yang kurang. (2) kendala umum diantaranya guru kurang terlatih dalam menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium, minimnya anggaran perawatan laboratorium, kurang lengkapnya peralatan yang ada di laboratorium, tidak adanya petugas khusus untuk laboratorium, ruang yang berpindah-pindah, dan keterbatasan waktu guru dalam menggunakan laboratorium, sedangkan kendala khusus diantaranya guru belum bisa mengelola kelas pada saat pembelajaran di laboratorum, karena dari segi perlengkapan yang masih kurang. Perlengkapan masih kurang diantaranya meja dan kursi sehingga pada saat pembelajaran siswa duduk dilantai. (3) Upaya umum yaitu melakukan sharing dengan guru-guru lain untuk saling membagi pengalaman atau pengetahuan, melalui rapat, guru membuat kesepakatan bersama untuk menambah petugas khusus yang akan ditugaskan sebagai petugas laboratorium, pihak sekolah juga melakukan pembangunan untuk menambah ruangan yang akan digunakan sebagai ruangan khusus laboratorium dan guru juga berupaya untuk memaksimalkan waktu dalam menyampaikan materi, agar tidak membuang waktu dalam pembelajaran berlangsung. Sedangkan upaya khususnya, guru membuat strategi kooperatif untuk pembelajaran yang dilakukan didalam laboratorium, dengan cara guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok agar pembelajaran lebih menyenangkan sehingga proses pembelajaran tidak terganggu dengan tidak adanya perlengkapan yang tidak memadai seperti tidak adanya meja dan kursi (proses pembelajaran dilakukan dilantai).