Partisipasi Lembaga Suwadaya Masyarakat (LSM) Front Penyelamat Lingkungan (FPL) Dalam Proses Konservasi Lingkungan Laut Di Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep

Main Author: AFDAU, FAISAL
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33791/1/jiptummpp-gdl-faisalafda-44387-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33791/2/jiptummpp-gdl-faisalafda-44387-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33791/
Daftar Isi:
  • Kawasan konservasi perairan di Indonesia tidak kurang dari 16 juta hektar yang kini menghadapi ancaman dan persoalan pengelolaan yang sangat berat. Salah satu wilayah konservasi yaitu di Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Kepulauan Sapeken sangat melimpah dan belum seluruhnya dikembangkan. Potensi kelautan di Kepulauan Sapeken berupa ikan karang, ikan hias dan ikan layang, kepiting, kerang, budidaya rumput laut seluas 1.000 ha. Potensi tambang berupa tambang gas dan minyak bumi/gas alam. Potensi wisata bahari berupa taman laut yang bisa dipakai untuk olahraga Wind Surfing, Sky air dan pantai pasir putih yang dikelilingi terumbu karang, konservasi rusa dan konservasi penyu. Apabila potensi tersebut digarap secara serius merupakan sumber pendapatan yang potensial bagi daerah setempat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan setempat. Dengan melihat potensi yang ada di wilayah Kecamatan Sapeken, maka perlu ada kesadaran dari masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian lingkungan tersebut, salah satunya adalah keterlibatan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) terhadap proses konservasi wilayah laut di Kecamatan Sapeken. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif, teknik pengumpulan data meliputi observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Subyek penelitian ialah Pengelola LSM Front Penyelamat Lingkungan (FPL) Kecamatan Sapeken, Ketua kelompok nelayan (Pokyan) oncor dan pemancing nelayan tradisional Kecamatan Sapeken, Pejabat atau pihak yang berwenang dalam mendukung kegiatan konservasi dan pelestarian lingkungan laut di Kecamatan Sapeken, dan Perwakilan masyarakat nelayan di Kecamatan Sapeken. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Partisipasi FPL Tahun 2014 dalam Konservasi Lingkungan Laut di Pulau Paliat meliputi : Pelatihan Kader Muda Pencinta Lingkungan FPL, Penanaman Mangrove, Audiensi Kepada Wakil Bupati Sumenep dan Komisi B DPRD Kabupaten Sumenep. Partisipasi FPL dalam Konservasi lingkungan Laut di Pulau Bungin Saibus pada tahun 2015 meliputi : Deklarasi Himpunan Generasi Maritim (HGM) Kecamatan Sapeken, Penanaman bibit terumbu karang, Audiensi dengan Bupati Sumenep, Pencanagangan dan penandatangan Deklarasi ekspedisi terumbu karang. Kendala FPL dalam mempertahankan Kawasan Konservasi Laut di Kecamatan Sapeken ialah : 1). Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki jiwa pengabdi dan cinta lingkungan; 2). Kesadaran Nelayan dan Masyarakat kurang dalam menjaga kawasan Konservasi di Kecamatan Sapeken; 3). Biaya Operasional tinggi untuk patroli di kawasan konservasi lingkungan laut; 4). Kesadaran Masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke laut