STRATEGI PENGELOLAAN BENCANA BANJIR DI KABUPATEN NGANJUK (Studi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk dalam Pengelolaan Bencana Banjir Luapan Sungai Semantok)

Main Author: SETIAWAN, ARIEF
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33775/1/jiptummpp-gdl-ariefsetia-43085-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33775/2/jiptummpp-gdl-ariefsetia-43085-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33775/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh sering terjadinya banjir dimulai Tahun 2013, 2014 dan 2015 di Kabupaten Nganjuk khususnya Banjir di Aliran Sungai Semantok Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Penyebab banjir sungai semantok karena curah hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan ditambah kondisi hutan alam yang gundul di area Hulu sungai semantok menyebabkan kurangnya resapan air hujan kemudian dengan cepat mengalir ke sungai semantok secara cepat dan dengan volume yang tinggi kemudian meluap, menyebabkan jembatan putus, tanggul jebol karena tidak dapat menahan air hujan lalu meluap menggenangi seluruh rumah. Hal ini menjadikan penyusun untuk melakukan penelitian terhadap fenomena alam yaitu banjir yang sering terjadi di Sungai semantok setiap tahunnya, dan bagaimana strategi yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Nganjuk dan apa saja kendalanya dalam strategi pengelolaan bencana banjir luapan sungai semantok. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini yang menitikberatkan pada Strategi Pengelolaan Bencana Banjir di Kabupaten Nganjuk (Studi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk dalam Pengelolaan Bencana Banjir Luapan Sungai Semantok), maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Nganjuk, dan Bappeda Kabupaten Nganjuk. Subyek Penelitian: Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Kepala Bidang Mitigasi/pencegahan, Kepala Seksi Mitigasi/pencegahan, Kepala Bidang Kedaruratan/logistic, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Kepala BAPPEDA Kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Kepala Seksi pemeliharaan PU Pengairan. Teknik analisa data menggunakan teknik analisa data kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, interview dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk. BPBD Kabupaten Nganjuk dalam melakukan strategi pengelolaan bencana banjir di mulai dari Pra bencana pada situasi tidak terjadi bencana yaitu melakukan kegiatan pengurangan resiko bencana seperti rencana pembangunan waduk semantok sebagai solusi Pemerintah bersama BPBD Kabupaten Nganjuk dalam pengurangan resiko banjir, pendidikan dan pelatihan kebencanaan, dan pencegahan bencana banjir. Namun masih ada kekurangan BPBD Kabupaten Nganjuk dalam pengelolaan bencana yaitu kurangnya kerjasama dengan pihak terkait dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan di hulu sungai semantok, dan ditambah dengan belum dibuatnya perencanaan penanggulangan bencana (Rencana Penanggulangan Bencana, rencana kontinjensi dan lain-lain) khususnya penanggulangan bencana banjir. Kemudian masih tahap pra bencana, pada situasi terdapat potensi bencana kegiatan yang dilakukan diantaranya mitigasi bencana banjir, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti sosialisasi kebencanaan dan sistem peringatan dini banjir seperti pembuatan peta rawan banjir sungai semantok yang belum dilakukan secara optimal. Sedangkan pada fase saat bencana banjir terjadi, strategi BPBD Kabupaten Nganjuk diantaranya melakukan kegiatan yaitu tanggap darurat bencana dan Bantuan darurat bencana banjir semantok hampir semua kegiatannya berjalan dengan baik. Tahap pasca yaitu melakukan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Masalah anggaran yang menjadi kendala dalam kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstuksi dan pembentukan Tim Reaksi Cepat yang tidak mengikuti amanat Undang-Undang yang berlaku. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk dalam melakukan strategi pengelolaan bencana banjir untuk tahapan saat bencana sudah dilaksanakan dengan baik, namun dalam tahapan pra bencana dan pasca bencana masih belum dilaksanakan secara menyeluruh untuk pengelolaan bencana banjir sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, permasalahan pengelolaan bencana banjir yang disebutkan diatas secara kesuluruhan agar menjadi perhatian dan saran bagi BPBD Kabupaten Nganjuk dan pemerintah daerah dalam pengelolaan bencana banjir semantok dan banjir yang terjadi di Kabupaten Nganjuk lainnya agar menjadi lebih baik.