PENERAPAN LAHAN MELALUI MODEL AGROFORESTRI SEBAGAI KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Main Author: | NINGSIH, DWI HARYATI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/33730/1/jiptummpp-gdl-dwiharyati-43086-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/33730/2/jiptummpp-gdl-dwiharyati-43086-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/33730/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Agroforestri, Ketahanan Pangan, Pendapatan, Agroforestry, Food Endurance, Income Penerapan model agroforestri bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian serta peternakan, guna memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar terhindar dari bahaya erosi dan degradasi unsur hara yang ada di dalam tanah, selain itu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah penerapan agroforestri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sosial dan budaya sekitar. Penelitian dilakukan di tiga desa yaitu di Desa Kembang Kerang Daya, Desa Aikperapa, dan Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Dilaksanakan pada bulan Desember 2015 – Januari 2016. Jenis dan sumber data yang digunakan meliputi; data primer dan data sekunder. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistik for Windows, observasi lapang, wawancara, sebanyak 15 orang responden/lokasi /jumlah lokasi sample 3 desa, maka total contoh sebanyak 45 orang responden. Hasil pendapatan yang diperoleh petani agroforestri di ke tiga desa tersebut ialah Desa Kembang Kerang Daya memiliki rata-rata keuntungan sebesar Rp 13.788.400,-, Desa Aikperapa sebesar Rp 13.827.467,-, dan Desa Toya sebesar Rp 13.363.067,-. Jika dianalisis perbandingan regresinya, maka hasil yang diperoleh mengalami kenaikan sebanyak 4% dari setiap tahunnya dalam luasan perhektar, sehingga hasil prediksi rata-rata keuntungan yang diperoleh yaitu di Desa Kembang Kerang Daya sebanyak Rp 14.339.900,-, Desa Aikperapa sebanyak Rp 14.380.565,-, dan Desa Toya sebanyak Rp 13.897.589,-, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan tersebut bersifat positif, karena terbilang mengalami suatu peningkatan pendapatan walaupun masih terbilang relatif kecil. Hasil volume tegakan di ke tiga desa tersebut juga masih terbilang relatif kecil, dengan menggunakan faktor koreksi sebesar 0,7 dihasilkan kisaran rata-rata volume sebanyak 0,001 m3 – 0,074 m3. Disarankan, dalam penerapan agroforestri terlebih dahulu melakukan peningkatan sumber daya manusia, baik dari segi aspek ilmu pengetahuan dan teknologi melalui sosialisasi, serta memberikan penyuluhan tentang penanaman vegetasi dengan jenis fast growing (cepat tumbuh), maka diharapkan dari petani-petani tersebut dalam prakteknya sehari-hari mampu melaksanakannya secara mandiri.