Analisis Daya Saing Sektor Basis di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2014
| Main Author: | Qisthina, Fildza Amalina |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2016
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/33668/1/jiptummpp-gdl-fildzaamal-43528-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/33668/2/jiptummpp-gdl-fildzaamal-43528-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/33668/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kab/Kota yang memiliki keunggulan dalam sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Timur, selain itu juga untuk mengetahui komoditas sektor industri yang memiliki daya saing dalam skala nasional. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quetion (LQ), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Revealed Competitive Advantage (RCA). Tolak ukur untuk mengetahui apakah Kab/Kota yang memiliki keunggulan dalam sektor indusri pengolahan atau tidak adalah jika nilai LQ yang dihasilkan lebih dari angka 1 (LQ>1) dan apabila nilai LQ yang dihasilkan kurang dari 1(LQ<1) maka Kab/Kota tidak memiliki keunggulan dalam sektor industri pengolahan, dan apabila nilai LQ yang dihasilkan sama dengan 1 (LQ=1) maka sektor industri pengolahan tersebut hanya unggul di wilayahnya, sedangkan untuk mengetahui komoditas sektor industri memiliki daya saing adalah apabila nilai RCA yang dihasilkan lebih dari 1 (RCA>1) maka komoditas tersebut memiliki daya saing, dan apabila nilai RCA kurang dari 1 (RCA<1) maka komoditas tersebut dikatakan tidak memiliki daya saing secara nasional maupun global. Hasil analisis LQ untuk Kab/Kota yang memiliki keunggulan adalah Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Sedangkan hasil analisis RCA untuk komoditas yang memiliki daya saing di Provinsi Jawa Timur adalah perhiasan/permata, bahan kimia organik, kayu dan barang dari kayu, kertas/karton, berbagai produk kimia, alas kaki, plastik dan barang dari plastik, sabun dan preparat pembersih, besi dan baja, produk industri farmasi, dan yang terakhir kaca dan barang dari kaca.