ANALISIS BENTUK, MAKNA DAN FUNGSI MANTRA PENGOBAT PADA MASYARAKAT SAPEKEN-MADURA (KAJIAN FOLKLOR)

Main Author: FATIMAWATI,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33439/1/jiptummpp-gdl-fatimawati-44735-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33439/2/jiptummpp-gdl-fatimawati-44735-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33439/
Daftar Isi:
  • Keyword : mantra pengobatan, dukun dan folklor ABSTRAK Mantra adalah sesuatu yang lahir dari masyarakat sebagai perwujudan dari keyakinan atau kepercayaan karena mantra merupakan kalimat yang diucapkan dukun diulang-ulang atau dilafalkan secara khusus untuk mendatangkan daya gaib. Mantra merupakan sastra lisan dan sebagian lisan, karena mantra murni lisan dan memiliki unsur gerakan. Mantra merupakan sebuah kebudayaan yang di miliki oleh masyarakat. Mantra dapat memberikan gambaran luas tentang pola dan macam kehidupan masyarakat pendukungnya. Sebagian budaya mengatakan bahwa mantra merupakan suatu keberhasilan karya cipta sastra yang harus diwariskan dari generasi ke generasi karena mantra memiliki banyak fungsi, diantranya sebagai pekerjaan, mempermudah pengobatan tradisional. Mengingat bahwa folklor merupakan salah satu bagian dari kebudayaan maka peneliti ini menggunakan kajian folklor karena mantra memiliki hubungan dengan folklore, dimana mantra merupakan suatu kebudayaan. Folklore dalam mantra adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, diantaranya secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bantuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerakan. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi permasalahan peneliti adalah (1) bentuk mantra pengobatan pada masyarakat Sapeken, (2) makna mantra pengobatan pada masyarakat Sapeken dan (3) fungsi mantra pengobatan pada masyarakat Sapeken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan kualitatif, sedangkan jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research). Data penelian ini berupa mantra pegobatan pada masyarakat Sapeken sedangkan sumber data peneliti ini yaitu dukun asli penutur Sapeken dengan memperhatikan bentuk, fungsi dan makna dalam mantra pengobatan. Peneliti ini dilakukan dengan mengupulkan data-data melalui teknik vidio dan rekaman. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa dalam mantra pengobatan ditemukan dua bentuk yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Bentuk bebas adalah pola yang tidak terikat sedangkan bentuk terikat memntingkan jumlah lirik, sedangkan Fungsi dalam mantra hanya ditemukan satu fungsi yaitu sebagai mantra pengobatan. Fungsi mantra untuk mengobati seseorang yang sedang sakit dan makna dalam mantra pengobatan ditemukan dua makna yaitu makna konotasi dan makna denotasi. Makna denotasi adalah kata yang mempunyai makna sebenarnya, sedangkan makna konotasi adalah maknya yang mempunyai makna tambahan.