Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Tingkat Kualitas Perairan Di Danau Ranu Kumbolo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Main Author: Syaifullah, Reza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33347/1/jiptummpp-gdl-rezasyaifu-44357-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33347/2/jiptummpp-gdl-rezasyaifu-44357-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33347/
Daftar Isi:
  • Keyword : Makrozoobentos, Keanekaragaman, Parameter fisika kimia, Kualitas perairan. Wilayah perairan Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia atau sekitar 21% persediaan air Asia pasifik tetapi kelangkaan dan kesulitan memperoleh air bersih yang layak pakai menjadi permasalahan mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Eksploitasi terhadap sumberdanya air secara berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem air dan akhirnya sulit untuk menyediakan air bersih yang sehat secara kuantitatif dan kulalitatif. Adanya berbagai aktivitas manusia di sekitar sumber air, sebagai contoh danau Ranu Kumbolo menyebabkan air danau mengalami perubahan-perubahan ekologis sehingga kondisinya sudah berbeda dengan kondisi alami dan kelestariannya perlu diperhatikan. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kualitas perairan adalah dengan mengamati kehidupan organisme akuatik di dalamnya. Makrozoobentos sebagai biota dasar perairan yang relatif tidak mudah bermigrasi merupakan kelompok biota yang dapat digunakan sebagai indikator. Jenis penelitian yang digunakan di sini adalah penelitian deskriftif kuantitatif, dengan metode plot pada tiap stasiun dan tiga kali ulangan. Penelitian ini dilakukan degan tujuan mengetahui kualitas perairan dengan menggunakan parameter keanekaragaman makrozoobentos, parameter fisika dan parameter kimia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari lima 5 spesies yaitu Tarebia Granifera, Semisulcospira testudinaria, Sulcospiralestudinaria, Sulcospira hainanensis dan Tubifex sp. Kmudian berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika dan kimia terhadap keanekaragaman makrozoobentos menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air pada ketiga stasiun penelitian dinyatakan belum tercemar.