Studi Kandungan Bahan Pengawet Dan Pewarna Sintesis Pada Berbagai Bumbu Giling Di Pasar Kota Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi

Main Author: Susanti, Yuliana Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33343/1/jiptummpp-gdl-yulianaput-44367-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33343/2/jiptummpp-gdl-yulianaput-44367-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33343/
Daftar Isi:
  • Keyword : Bumbu giling, kadar pengawet, kadar pewarna, Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 033/Menkes/IX/2012. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan.Masakan Indonesia, seperti rawon, soto, rendang dan lain-lain merupakan masakan yang tidak bisa disajikan dengan cepat, umumnya sangat rumit dalam pembuatan dan tidak dapat disajikan sangat cepat.Salah satu bahan bantu mereka para pecinta masakan Indonesia untuk menyajikannya dengan cara cepat dan mudah adalah dengan menggunakan bumbu siap pakai yang ada dipasaran yang berbentuk pasta. Penggunaan pengawet dan pewarna buatan pada bumbu giling sudah sangat banyak dan meluas. Dengan ditinjau dari harga bahan-bahan utama yang sekarang jauh lebih mahal perkilogram, banyak ibu-ibu rumah tangga yang beralih dengan membeli bumbu giling yang siap saji dipasaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar pengawet dan pewarna sintesis dipasar kota Malang, menentukan kadar tertinggi pengawet dan pewarna pada berbagai bumbu giling, menentukan kadar pengawet dan pewarna sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 033/Menkes/IX/2012 mengenai Bahan Tambahan Pangan, dan mengembangkan hasil penelitian ini sebagai bahan ajar biologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan berbagai jenis bumbu (A,B,C,D,E,F,G,H, dan I) dan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan analisis varians satu arah pada taraf signifikansi 0,05 dan uji lanjutan yaitu uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar pengawet 247 mg/kg pada bumbu F dan kadar pewarna 0,55578 mg/kg pada bumbu I merupakan kadar paling tinggi dari berbagai bumbu yang di uji. Hasil uji anava menunjukkan ada perbedaan kadar pengawet dan pewarna pada berbagai bumbu giling di kota Malang. Hasil uji Duncan menunjukkan setiap bumbu giling mempunyai perbedaan rata-rata yang signifikan. Hasil perbandingan kadar pengawet dan pewarna pada berbagai bumbu giling dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 033/Menkes/IX/2012 menunjukkan kadar pengawet dan pewarna masih dibawah standart atau masih bisa dikonsumsi. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi handout sebagai bahan ajar biologi SMP kelas VIII.