HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN MUNCULNYA TANDA-TANDA KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG

Main Author: PRATIWI, MEIRINA DEWI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33235/1/jiptummpp-gdl-meirinadew-44885-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33235/2/jiptummpp-gdl-meirinadew-44885-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33235/
Daftar Isi:
  • Keyword : Peran Keluarga, Skizofrenia, Kekambuhan INTISARI Pembimbing : Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom, Tutu April Ariani, S.Kp,M.Kes Latar Belakang: skizofrenia adalah gangguan psikotik yang bersifat merusak, biasanya ditandai dengan gangguan komunikasi, bahasa, pikiran, persepsi, dan perilaku. Kekambuhan sering sekali dialami oleh pasien skizofrenia, karena penyakit tersebut yang tidak bisa disembuhkan secara menyeluruh. Intervensi atau peran keluarga merupakaan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membantu pasien dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya agar bisa mengurangi atau mengatasi kekambuhan pada pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara peranan keluarga terhadap munculnya tanda-tanda kekambuhan pada pasien skizofrenia. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kab. Malang. Subjek penelitian yaitu keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan gangguan jiwa skizofrenia. Dengan populasi sebanyak 45 anggota keluarga diambil menggunakan tehnik purposive sampling, sehingga sampel yang didapatkan sejumlah 15 anggota keluarga. Analisa data yang digunakan yaitu menggunakan Uji Fisher. Hasil : berdasarkan hasil analisis uji Fisher dengan program SPSS diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed) < taraf nyata (α) yaitu 0.005 < 0.05, sehingga dapat ditarik kesimpulan H1 diterima. Kesimpulan: semakin tinggi peran keluarga, kekambuhan yang dialami oleh pasien akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya apabila peran keluarga itu rendah, maka akan sering terjadi kekambuhan pada pasien.