HUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DENGAN PENGOBATAN PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS TEMANDANG KABUPATEN TUBAN

Main Author: KIRANA, NUZULUL NINDYA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33036/1/jiptummpp-gdl-nuzululnin-43535-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33036/2/jiptummpp-gdl-nuzululnin-43535-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33036/
Daftar Isi:
  • Keyword : Pengobatan, Tingkat Kecacatan, Kusta ABSTRAK Pembimbing: (I) Sri Adila NurainiwatiSp.KK, Pembimbing (II) Febri Endra Budi SetyawanMKes. Latar Belakang : Kusta adalah penyakit menular dan menahun disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae dan dapat menimbulkan kecacatan. Pada tahun 2012 penemuan penderita baru di Indonesia sebanyak 18.853 orang. Kabupaten Tuban memiliki prevalensi 2,24 per 10.000 penduduk dengan angka kecacatan tingkat 1 sebesar 24% dan tingkat 2 sebesar 14%. Risiko kecacatan sebanding dengan lama dimulainya pengobatan setelah seseorang menderita kusta. Semakin panjang penundaan pengobatan kusta setelah ditemukan tanda dini, semakin besar risiko timbulnya kecacatan akibat kerusakan saraf yang progresif. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecacatan dengan pengobatan penderita kusta di Puskesmas Temandang Kabupaten Tuban. Metode : Analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel dipilih secara total sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square bermakna bila p (0,000) < (0,05). Hasil penelitian dan diskusi : Terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat kecacatan dengan pengobatan penderita kusta, terlihat dari signifikansi p (0,000) < (0,05). Dari hasil tersebut diperoleh hubungan yang kuat, terlihat dari nilai koefisien kontingensi (0,603). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecacatan dengan pengobatan penderita kusta dengan keeratan hubungan kuat.