EFEK ANTIPIRETIK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr.) PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI RAGI ROT

Main Author: FUJIARTI, RISMA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/33032/1/jiptummpp-gdl-rismafujia-43541-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33032/2/jiptummpp-gdl-rismafujia-43541-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/33032/
Daftar Isi:
  • Keyword : Ekstrak daun cincau hijau, induksi ragi roti, efek antipiretik ABSTRAK Pembimbing : (1) AnnisaÂ’ Hasanah (2) Indah Serinurani Effendi. Latar Belakang : Demam merupakan gejala akibat pirogen yang masuk ke dalam tubuh host. Induksi ragi roti merupakan salah satu cara meningkatkan suhu tubuh tikus. Ekstrak daun cincau hijau mengandung flavonoid yang diduga dapat digunakan sebagai antipiretik. Tujuan :Membuktikan efek antipiretik pemberian ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) pada tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi ragi roti. Metode : Penelitian true eksperimental dengan pre dan post-test only design. Menggunakan 30 ekor tikus, dibagi 5 kelompok. Semua kelompok diinduksi ragi roti dosis 0,135gr/kgBB dilarutkan dengan NaCl 0,9% dosis 50mg/ml secara intraperitoneal. Setelah 4 jam, kontrol (-) diberikan aquades, P1, P2, P3, dan P4 diberikan ekstrak daun cincau hijau sebesar 2,54gr/kgBB, 3,81gr/kgBB, 5,08gr/kgBB, dan 6,35gr/kgBB per oral. Suhu tubuh diukur setiap 30 menit sampai 3 jam. Analisis data menggunakan one way anova. Hasil Penelitian dan Diskusi : Uji one way anova ekstrak daun cincau hijau menunjukkan hasil yang signifikan dalam menghambat peningkatan suhu tubuh (p<0,05), namun tidak signifikan menurunkan suhu tubuh (p>0,05). Dosis ekstrak daun cincau hijau yang mampu dalam menghambat peningkatan suhu tubuh adalah sebesar 5,08gr/kgBB dan 6,35gr/kgBB. Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) terbukti memiliki efek antipiretik pada tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi ragi roti.