FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

Main Author: Nurbaty, Andan Sari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32847/1/jiptummpp-gdl-andansarin-43982-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32847/2/jiptummpp-gdl-andansarin-43982-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32847/
Daftar Isi:
  • Keyword : Minyak Daun Cengkeh, Krim Antibakteri Minyak Daun Cengkeh, Minyak Cengkeh ABSTRAK Latar Belakang : Pemakaian tanaman obat telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam tanaman obat yang salah satunya adalah cengkeh. Cengkeh merupakan tanaman rempah yang belum dimanfaatkansecara maksimal terutama bagian daunnya. Dilaporkan bahwa minyak daun cengkeh memiliki senyawa eugenol sekitar 76.8%, dan telah dibuktikan bahwa minyak cengkeh memiliki efektifitas sebagai antibakteri. Salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan : untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan krimminyak daun cengkeh dari berbagai konsentrasi yakni 10%, 15%, dan 20% serta untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah sediaan krim minyak daun cengkeh yang optimal dan efektif terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara invitro. Metode : Krim dibuat dengan metode peleburan dengan tipe krim M/A. Evaluasi sediaan dilakukan dengan uji organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, tipe emulsi, dan Stabilitas pada berbagai suhu dengan metode freeze-thaw.Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran agar, dan hasilnya dianalisis menggunakan ANAVA one waypada tingkat kepercayaan 95%, dilajutkan dengan studi lanjut Tukey HSD untuk menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hasil & Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim minyak daun cengkeh dengan berbagai konsentrasi yakni 10%, 15%, dan 20%, memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus , dimana krim dengan konsentrasi minyak daun cengkeh 10% mempunyai karakteristik fisik yang optimal dan daya hambat yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri tersebut.