STUDI PENGGUNAAN GOLONGAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER (CCB) PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Muhammadiyah Lamongan)

Main Author: Handayani, Retno Aprillia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32833/1/jiptummpp-gdl-retnoapril-44012-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32833/2/jiptummpp-gdl-retnoapril-44012-3-bab2.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32833/
Daftar Isi:
  • Keyword : CCB, hipertensi, CKD ABSTRAK Latar belakang: Chronic Kidney Disease (CKD) umumnya disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dalam ginjal sehingga mengurangi kemampuan ginjal untuk memfiltrasi darah. Calcium Channel Blocker (CCB) adalah antihipertensi yang dapat diberikan pada pasien CKD untuk mengontrol tekanan darah dengan efek vasodilatasi. Tujuan: Mengetahui pola penggunaan CCB pada pasien CKD terkait jenis, dosis, rute, frekuensi, interval dan lama penggunaan yang dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dan dilakukan dengan metode retrosprektif pada pasien CKD yang mendapat terapi CCB pada periode 1 Januari – 31 Desember 2015. Hasil dan Kesimpulan: Pemakaian tunggal terbanyak adalah amlodipin 1x5mg (po) dan amlodipin 1x10mg (po) masing-masing sebanyak 15 pasien (41,6%). Kombinasi 2 paling banyak adalah amlodipin 1x10mg (po) + furosemid 2x20mg (iv) sebanyak 7 pasien (14%), kombinasi 3 yaitu amlodipin 1x10mg (po) + furosemid 2x20mg (iv) + lisinopril 1x10mg (po) sebanyak 2 pasien (7%), kombinasi 4 yaitu Amlodipin 1x10mg (po) + Furosemid 2x40mg (po) + Candesartan 1x4mg (po) + Lisiniopril 1x10mg (po), Amlodipin 2x10mg (po) + Nifedipin 1x30mg (po) + Furosemid 2x20mg (iv) + Irbesartan 1x150mg (po). Perubahan dosis paling banyak adalah amlodipine 1x5mg (po) menjadi amlodipine 1x10mg (po) sebanyak 3 pasien (4%).