PROFIL PELAYANAN SWAMEDIKASI PENANGANAN GEJALA DEMAM PADA BALITA DENGAN METODE SIMULATED PATIENT (Studi di Apotek Wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)

Main Author: WULANDARI, EKA SEPTIANA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32826/1/jiptummpp-gdl-ekaseptian-44289-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32826/2/jiptummpp-gdl-ekaseptian-44289-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32826/
Daftar Isi:
  • Keyword : Demam, Swamedikasi, Simulated Patient ABSTRAK Pelayanan kefarmasian telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada asuhan kefarmasian. Layanan kefarmasian di apotek meliputi pelayanan resep dan tanpa resep. Kebanyakan masyarakat menggunakan obat sendiri sebagai langkah pertama untuk mengobati penyakit, salah satunya demam. Demam adalah gejala yang sering menyerang anak-anak. Demam dapat diobati dengan obat-obatan tanpa resep. Antipiretik dapat digunakan sebagai obat demam yang dapat dibeli tanpa resep di apotek. Selama pelayanan kefarmasian, apoteker harus mendapatkan informasi terkait penyakit yang diderita oleh pasien sebelum memberikan obat, informasi terkait farmakologi dan informasi non farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan sendiri untuk menangani gejala demam pada anak menggunakan metode simulated patient. Studi di apotek wilayah Lowokwaru, Malang. Penelitian dilakukan pada 29 apotek di Lowokwaru Malang. Penelitian ini menggunakan metode pasien simulasi dalam melakukan skenario. Pengumpulan keterangan dari staf apotek, pengembangan terapi farmakologi dan non farmakologi direkam, dicatat, dan ,dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan, variabel patient assessment yang paling sering ditanyakan oleh petugas apotek adalah indikator menanyakan“siapa yang sakit” sebanyak 24 orang (83%), yang menanyakan usia 29 orang (100%), dan yang menanyakan tanda dan gejala sebanyak 11 orang (38%). Informasi farmakologi yang disampaikan oleh petugas apotek meliputi kandungan obat (90%), indikasi (100%), dosis (100%), waktu pemakaian (100%), efek samping (100%), durasi penggunaan (100%), penyimpanan obat (100%), kontraindikasi (100%), peringatan (86%), dan menyarankan kompres demam (69%). Sebanyak 73% informasi terkait obat diberikan setelah diberi pertanyaan arahan. Pelayanan ini sebanyak 10% dilakukan oleh apoteker, 55% dilakukan oleh tenaga tekhnik kefarmasian dan 35% dilakukan oleh karyawan lain.