POLA KOMUNIKASI INTERNAL DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA BERBASIS KETERAMPILAN (Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja Lapas Wanita Kelas 2A Malang)
Main Author: | AINI, CAROLINE BUNGA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32632/1/jiptummpp-gdl-carolinebu-44614-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32632/2/jiptummpp-gdl-carolinebu-44614-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/32632/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Komunikasi Internal, Pembinaan Keterampilan, Narapidana Lembaga Pemasyarakatan merupakan sebuah Lembaga yang bertujuan membuat narapidananya dapat diterima kembali diterima di masyarakat setelah menjalani masa hukumannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat program pembinaan keterampilan untuk menunjang kemandirian narapidana. Untuk mecapai tujuan tersebut diperlukan sebuah komunikasi internal diantara petugas yang meliputi merumuskan, mengimplementasikan, mengelola, dan mengevaluasi pembinaan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk: Mendeskripsikan pola komunikasi internal petugas Bimbingan Kerja dalam pembinaan narapidana berbasis keterampilan di Lapas Wanita Kelas IIA Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data utama adalah petugas Bimbingan Kerja Lapas Wanita kelas IIA Malang yang berjumlah 5 orang, dan sumber data untuk triangulasi adalah narapidana yang menjadi Tamping berjumlah 4 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data yaitu dengan cara mengkroscek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang meliputi petugas dan warga binaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pola Komunikasi Internal yang terbentuk di bagian Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang adalah lima arah aliran komunikasi yaitu komunikasi kebawah, komunikasi keatas, komunikasi horizontal, komunikasi lintas saluran dan komunikasi informal. Komunikasi ke bawah terjadi saat pelaksanaan evaluasi, keputusan jenis pembinaan baru, pemberian arahan dari petugas ke narapidana, mewajibkan narapidana mengikuti pembinaan keterampilan membuat penebah, dan memotivasi narapidana. Komunikasi ke atas, terjadi saat staff Bimbingan Kerja memberikan usul pengembangan pembinaan keterampilan sesuai kebutuhan pasar, usulan narapidana tentang pengembangan pembinaan keterampilan sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, mengajukan pertanyaan pada staff saat pelaksanaan pembinaan keterampilan, dan protes atau keluhan narapidana bila ada masalah. Komunikasi horizontal, terjadi saat staff Bimbingan Kerja saling berdiskusi dalam pengembangan pembinaan keterampilan dan menilai kinerja narapidana. Komunikasi lintas saluran, terjadi saat staff Bimbingan Kerja berkomunikasi dengan staff Kebersihan dalam melimpahkan narapidana yang tidak produktif dan saat Kasie Bimbingan Pemasyarakatan berkomunikasi dengan staff Bimbingan Kerja dalam memberikan data minat dan bakat narapidana baru. Komunikasi Grapevine terjadi saat petugas mendengarkan curahan hati narapidana seputar kehidupan pribadinya dan sesama petugas yang saling mengkomunikasikan keluh-kesahnya sekaligus bergosip.