Representasi Islam Radikal Dalam Film (Analisis Semiotik dalam Film "Timbuktu" karya Abderrahmane Sissako)

Main Author: Abdillah, Junaidi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32621/1/jiptummpp-gdl-junaidiabd-44633-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32621/2/jiptummpp-gdl-junaidiabd-44633-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32621/
Daftar Isi:
  • Fenomena gerakan yang mengatasnamakan agama Islam sedang maraknya menjadi perbincangan dunia. Termasuk salah satu fenomena gerakan jihadis Islam di kota Timbuktu yang diangkat menjadi sebuah film oleh Abderrahmane Sissako. Peneliti tertarik meneliti persoalan ini dengan tujuan untuk mengetahui seperti apa bentuk representasi Islam Radikal yang ada dalam film "Timbuktu" karya Abderrahmane Sissako. Film merupakan sebuah sarana komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan. Pada zaman sekarang, penikmat film semakin hari semakin bertambah karena orangorang kebanyakan memahami esensi menonton film yaitu sebegai media hiburan pelepas penat kehidupan sehari-hari. Namun dalam film, secara tidak langsung dapat memunculkan berbagai macam tanda atau pesan yang disampaikan oleh filmaker secara terlihat maupun yang tidak terlihat. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif interpretatif dengan menggunakan pendekatan konstuktivisme. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotik Rolland Barthes yaitu dengan mengungkap mitos di beberapa simbol yang tak tampak. Peneliti akan menganalisis beberapa unit analisis meliputi unsur visual blocking, karakter pengambilan gambar atau angle kamera, dan unsur audio yang terfokus pada dialog tokoh-tokoh yang berperan dalam film. Berdasarkan hasil analisis dari unit-unit analisis yang ada dalam film "Timbuktu" karya Abderrahmane Sissako. Terdapat indikasi yang menyebabkan adanya Islam radikal. Fanatik terhadap pendapat kaum itu sendiri, Fanatik terhadap pendapat sendiri, melakukan kekerasan seenaknya, mencari-cari masalah tertentu , memerintah orang lain yang untuk melaksanakan yang tidak diwajibkan. Mereka juga turut menggunakan propaganda media dalam menyebarkan ajaran dan paham mereka kepada dunia. Peneliti memperoleh kesimpulan dalam penelitian ini ,kaum radikalis cenderung menggunakan cara mereka sendiri dalam menyebarkan ajaran dan paham politik yang dapat berubah sewaktu-waktu untuk mencapai tujuan mereka. Mereka menggunakan agama Islam sebagai "tameng" untuk melindungi mereka dari protes masyarakat. Selain itu, mereka juga memiliki kekuatan militer yang besar dalam menunjang keberhasilan mereka.