MAKNA KEKERASAN NON-VERBAL PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY DI MNCTV (STUDI PADA WARGA PERUMAHAN DEÂ’ SAXOFON TOWN HOUSE RT/RW: 003/006 JATIMULYO LOWOKWARU MALANG)
Main Author: | Afghani, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32619/1/jiptummpp-gdl-afghani092-43182-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32619/2/jiptummpp-gdl-afghani092-43182-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/32619/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi adanya film-film dalam kategori anak-anak yang mengandung kekerasan, serta adanya peniruan adegan-adegan kekerasan oleh anak-anak pada usia dini. Dengan menonton film yang mengandung unsur kekerasan dapat memicu perkembangan anak akan lebih agresif yang pastinya akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Hal tersebut menarik perhatian untuk dikaji lebih dalam apakah pada saat ini masih terlepas dengan pengawasan orang tua terhadap anak-anak pada saat menonton televisi. Dengan mengetahui bagaimana tangapan masyarakat terhadap film yang mengandung kekerasan yang ditujukan kepada masyarakat. Salah satu film yang mengandung kekerasan adalah film Boboiboy di MNCTV. Film animasi yang sedang trend saat ini terdapat aksi yang sebagian masyarakat menyebutnya terdapat unsur kekerasan. Namun sebagian masyarakat menilai hal tersebut adalah wajar pada film anak-anak guna menarik perhatian, namun pada saat menonton film tersebut diperlukan pengawasan juga oleh orang tua. Dalam penelitian ini, ditujukan untuk mengetahui pandangan warga perumahan DeÂ’ Saxohone Town House Malang pada film Boboiboy yang di dalamnya terdapat unsur kekerasan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa warga DeÂ’ Saxohone Town House beranggapan film Boboiboy adalah film yang humoris, unsur kekerasan yang terdapat pada film tersebut dinilai wajar, dan dibuat hanya untuk membuat lebih menarik dari pada film lainnya. Namun subjek beranggapanbahwa pengawasan orang tua tetap diperlakukan pada saat anak mereka menonton film terutama yang didalamnya terdapat aksi kekerasan meski itu adalah film yang humoris.