Pemahaman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film Indie (Studi Pada Produser Film Indie “Jalang” dan “Kremi”)

Main Author: Wahyutama, Endrip
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32560/1/jiptummpp-gdl-endripwahy-43743-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32560/2/jiptummpp-gdl-endripwahy-43743-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32560/
Daftar Isi:
  • Perkembangan film Indonesia cukup menggembirakan beberapa tahun terakhir. Setelah sempat mengalami kematian suri, film Indonesia kini semakin berjaya di dalam negeri. Secara kuantitas, jumlah film Indonesia yang diproduksi dari tahun ke tahun cukup signifikan kenaikannya. Namun sayang, banyaknya film Indonesia yang muncul itu akhirnya menyebabkan kecenderungan kesamaan tema dan alur cerita. Akhir-akhir ini, film-film Indonesia terjebak pada tema percintaan, religi dan tema horor. Di tengah keseragaman tema tersebut, film indie dapat menjadi sebuah tontonan alternatif di antara film-film komersial yang ada. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang, perkembangan film indie mengalami kemajuan secara signifikan dalam hal kuantitas, meskipun masih juga diperlukan perbaikan. Dalam manajemen produksi sebuah film, proses produksi film melibatkan suatu kerabat kerja yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaanya.Mulai dari produser, sutradara, penata kamera, kameramen, penulis naskah, penata artistik, dan sebagainya. Istilah produser seringkali diartikan sebagai pemilik modal pembuatan sebuah film. Meskipun boleh jadi penyandang dana sebuah film berposisi sebagai produser, namun produser bukanlah seorang yang menanggung seluruh biaya produksi film. Dari perdebatan peran produser tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana produser memahami perannya dalam sebuah manajemen produksi film indie. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Unit analisis data dalam penelitian ini adalah pernyataan dari setiap subjek penelitian yang didapat melalui wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur yang bersifat terbuka. Penelitian ini menggunakan metode analisis data model Miles dan Hubberman. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dalam proses manajemen produksi tersebut, produser film Jalang dan Kremi kurang bisa memahami perannya sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang produser. Ada beberapa hal peran produser dalam tahap manajemen produksi yang tidak dilakukan khususnya pada tahap pra produksi, yaitu Dari 9 proses dalam tahap pra produksi terdapat 5 proses yang dinilai kurang memahami peran produser, didalam manajemen produksi film. Yaitu pada proses pembuatan jadwal shoting, pembuatan call sheet, seleksi crew, penyusunan tim produksi dan pembuatan kontrak kerja. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman subyek penelitian terhadap peran seorang produser. Dari perbandingan peran produser film Jalang dan Kremi yang disesuaikan dengan acuan peran produser dalam manajemen produksi dapat diasumsikan bahwa pemahaman peran produser dalam manajemen produksi film terdapat perbedaan berdasarkan format film, mainstream atau non mainstream tersebut. Dari masing-masing produser khususnya film Jalang memahami peran produser yang sebenarnya, meskipun ada 2 proses yang tidak dilakukan pada tahapan manajemen produksi film. Akan tetapi hal tersebut didasarkan pada format film yang diproduksinya yaitu film indie. Sedangkan produser film Kremi kurang memahami peran produser dalam manajemen produksi filmnya, sehingga pemahaman pada peran produser dalam manajemen film kurang. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa proses pada manajemen produksi yang seharusnya dilakukan oleh produser, tetapi tidak dilakukannya. Sehingga produser film Kremi dinilai tidak memiliki acuan dalam perannya sebagai seorang produser.