FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH (Study Kasus di Desa Sukomoro, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk)
Main Author: | Wahidyawati, Lusi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32498/1/jiptummpp-gdl-s1-2005-lusiwahidy-3339-1%2BPendah-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32498/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan sektor pertanian masih memegang prioritas utama dalam perekonomian nasional, sehingga peningkatan produksi khususnya tanaman pangan dalam hortikultura adalah dalam rangka untuk memperbaiki taraf hidup petani. Salah satu tanaman hortikultura yang meningkat adalah bawang merah. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkannya, agar produksi bawang merah dapat optimal dan mampu menciptakan swasembada hortikultura. . Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, dan efisiensi usahatani bawang merah 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah Adapun hipotesis yang diajukan adalah diduga bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, luas lahan mempengaruhi produksi tanaman bawang merah. Dalam hal ini dijelaskan dengan hipotesis kerja sebagai berikut: · Ho = Âμ1 = Âμ2 = Âμ3 = Âμ4 = Âμ5 = 0, mempengaruhi faktor-faktor produksi bawang merah · H1 # 0, ada salah satu yang dapat mempengaruhi faktor-faktor bawang merah. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian dilakukan di Desa/Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk dengan perhitungan bahwa daerah ini merupakan salah satu sentra produksi bawang merah di Kabupaten Nganjuk. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer di peroleh secara langsung dari petani dengan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait yang berhubungan dengan pertanian. Penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan metode simpel random sampling. Metode dan Analisis yang digunakan adalah metode Regresi Linier Berganda. Adapun pengambilan analisis data ini digunakan untuk memperoleh tentang besarnya biaya dan pendapatan. Perhitungan pendapatan usaha tani dilakukan dengan menghitung semua pengeluaran dan penerimaan selama proses produksi berlangsung adapun perhitungannya sebagai berikut: 1. Perhitungan Biaya TC = f (sewa tanah, tenaga kerja, pupuk. Bibit, pestisida ) Dalam hal ini semua biaya diatas dijumlahkan, sehingga diketahui total cost 2. Perhitungan penerimaan Penerimaan produksi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TR = P X Q Dimana: TR = Penerimaan (Rp/ha) P = Jumlah produksi (kg/ha) Q = Harga (Rp/kg) 3. Perhitungan pendapatan Pendapatan atau keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dan biaya produksi total. Dalam penelitian ini untuk menghitung pendapatan digunakan rumus: p = TR - TC Dimana: p = Pendapatan (Rp/ha) TR = penerimaan (Rp/ha) TC = biaya produksi total Untuk mengukur tingkat efisiensi suatu usahatani menggunakan rumus: R/C = TR TC Dengan ketentuan yang digunakan: 1. jika R/C > 1, maka usahatani tersebut menguntungkan/efisien. 2. jika R/C = 1, maka usahatani tersebut tidak untung dan tidak rugi. 3. jika R/C < 1, maka usahatani tersebut tidak menguntungkan Bahwa jumlah produksi yang diketahui dalam usahatani bawang merah Desa Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk selama menanam bawang merah sebanyak 1.771,3 kg dengan harga produksi Rp 6510. untuk biaya sebesar itu didapatkan jumlah penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 11.531.036,87. Dalam hal ini total biaya produksi diperoleh sebesar Rp 8.207.813,76 Usahatani bawang merah di Desa Sukomoro menguntungkan dengan pendapatan sebesar Rp.3.323.223. Dengan nilai R/C ratio sebesar 1.56 maka usahatani bawang merah di Desa Sukomoro Kecamatan Sukomoro adalah efisien dan menguntungkan. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah, digunakan regresi linier berganda yaitu dengan rumus : Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 Dimana: Y = Produksi (kg) bo = Bilangan Konstanta X1 = luas lahan (ha) X2 = bibit (kg) X3 = pupuk (kg) X4 = pestisida (liter) X5 = tenaga kerja (HKSP) Bi = Koefisien regresi ke i . Maka dapat diketahui nilai R2 = 0.834, F hitung = 34.195 , F tabel = 2.49, konstanta = -13.495. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat diketahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi bawang merah sebagai berikut: a. Luas lahan berpengaruh tergadap produksi bawang merah dapat diketahui: Hal ini terbukti dari nilai t hitung sebesar 4.822 > t tabel 2.021 (a: 0.05). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Sedangkan pengaruhnya sebesar koefisien regresi 484.895 yang artinya apabila luas lahan 1 hektar naik sebesar 484.895 kg maka produksi meningkat. b. Bibit berpengaruh terhadap produksi bawang merah dapat diketahui: Hal ini terbukti dari nilai t hitung sebesar 2.074 > t tabel 2.021(a : 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga bibit berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Sedangkan pengaruhnya sebesar koefisien regresi 1.018 yang artinya apabila bibit 2.30 kg naik sebesar 2.3414 kg maka produksi meningkat. c. Pupuk berpengaruh terhadap produksi bawang merah dapat diketahui: Hal ini dapat dilihat dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 0.578 < t tabel 2.021 (a : 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Sedangkan pengaruhnya sebesar koefisien regresi 0.217 yang artinya apabila pupuk 5.84 kg naik sebesar 1.267 kg maka produksi meningkat. d. Pestisida berpengaruh terhadap produksi bawang merah dapat diketahui: Dengan didapat t hitung sebesar 1.284 < t tabel sebesar 2.021 (a : 0.05). Dapat diketahui dari H0 diterima dan H1 ditolak ini menunjukan bahwa pestisida berpengaruh tidak nyata terhadap produksi bawang merah. Dengan diketahui koefisien regresi 61.714 yang artinya apabila pestisida 3.882 liter naik sebesar 239.574 kg, maka produksi meningkat. e. Tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi bawang merah dapat diketahui: Hal ini dapat diketahui dari hasil t hitung sebesar - 0.54 < t tabel 2.021 (a : 0.05). Dapat diketahui dari H0 diterima dan H1 ditolak ini menunjukan bahwa tenaga kerja berpengaruh tidak nyata terhadap produksi bawang merah. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar -1.831 yang artinya bila tenaga kerja 3.326 jiwa naik sebesar 6.089 kg, maka produksi meningkat.