UJI POTENSI DOSIS FILTRAT HERBA KEJI BELING (Strobilanthes crispus BI. ) DALAM MENURUNKAN HIPERGLIKEMIA PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

Main Author: HARIANI, INDA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32409/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-indaharian-20273-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32409/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-indaharian-20273-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32409/
Daftar Isi:
  • Keji beling secara empiris telah digunakan sebagai obat penurun gula darah. Untuk membuktikan kebenaran hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian filtrat herba keji beling terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang telah di induksi dengan glukosa terlebih dahulu. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian True-Experiment, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Jumlah unit percobaan adalah 24 dengan jumlah kelompok perlakuan sebanyak 6 meliputi 0,15 ml, 0,31 ml, 0,62 ml, 1,24 dan dua kontrol normal dan kontrol hiperglikemik, masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Untuk kontrol hiperglikemik diberi glukosa 50% 5ml/kgbb perhari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filtrat herba keji beling berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan. Penurunan yang paling nyata terlihat pada dosis tertinggi yaitu 1,24 ml, kadar glukosa darah 153,70 mg/dl hampir mendekati kontrol normal yaitu 116,84 mg/dl. Penurunan kadar glukosa darah akibat perlakuan filtrat herba keji beling dapat dijelaskan melalui dua mekanisme utama, yaitu secara intra pankreatik dan ekstra pankreatik. Mekanisme intra pankreatik dengan cara memperbaiki (regenerasi) sel â pankreas yang rusak dan melindungi sel â dari kerusakan serta merangsang sekresi dan pelepasan insulin. Kemampuan ini dimiliki oleh alkaloid, kalium dan flavonoid. Mekanisme ekstra pankreatik dengan cara menghambat absorbsi atau penyerapan glukosa dalam darah menurun, kemampuan ini dimiliki oleh polifenol, saponin dan flavonoid.