ANALISIS KOREKSI FISKAL LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DENGAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL BERDASARKAN PERATURAN PERPAJAKAN UU NO.17 TAHUN 2000. Studi Kasus pada PT. SELECTA Batu - Jatim

Main Author: WATI, FIFI DIAH RISKA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32367/1/jiptummpp-gdl-s1-2010-fifidiahri-18162-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32367/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan studi kasus dengan judul "Analisis Koreksi Fiskal Laporan Keuangan Komersial Dengan Laporan Keuangan Fiskal Berdasarkan Peraturan Perpajakan (UU No. 17 Tahun 2000) Studi kasus pada PT SELECTA Batu" Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah PT "SELECTA" telah menetapkan Peraturan Perpajakan dalam pembuatan Laporan Laba- Rugi dan mengetahui pajak terutang sebenarnya PT "SELECTA" Batu. Dalam hal ini akan terdapat perbedaan antara laporan keuangan yang dibuat oleh PT "SELECTA" (berdasarkan SAK) dengan laporan keuangan yang dibuat oleh Dirjen Pajak. Dengan adanya perbedaan tersebut harus dilakukan koreksi fiskal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahapan-tahapan untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari PT "SELECTA". Tahapan pertama adalah menganalisis pendapatan dan biaya menurut UU Perpajakan kemudian menghitung penyusutan secara SAK dan fiskal. Tahapan selanjutnya membuat laporan keuangan fiskal serta menghitung Penghasilan Kena Pajak dan pajak penghasilan fiskal. Tahapan terakhir adalah membandingkan Penghasilan Kena Pajak Komersial dan Fiskal. Setelah dilakukan koreksi fiskal maka dapat diketahui besarnya pajak penghasilan terutang sebenarnya PT "SELECTA" Batu yaitu sebesar Rp.359.595.675 jika dibandingkan dengan pajak penghasilan terutang menurut laporan keuangan komersial yang sebesar Rp.306.674.754. Adanya perbedaan antar laporan laba rugi yang dibuat PT "SELECTA" dengan laporan laba rugi menurut Undang-Undang perpajakan menimbulkan selisih jumlah pajak terutang yaitu selisih kurang bayar sebesar Rp.52.920.924. Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran bahwa PT SELECTA sebaiknya melakukan penggolongan kembali pendapatan dan beban yang boleh diakui dan tidak boleh diakui oleh pajak sehingga dapat memudahkan perhitungan laba kena pajak yang sebenarnya dengan Peraturan yang baru UU No. 36 tahun 2008.