ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ANALISIS Z SCORE SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Listing Di BEI)
Main Author: | Nitalia, Nia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32359/1/jiptummpp-gdl-s1-2010-nianitalia-18363-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/32359/ |
Daftar Isi:
- Judul penelitian ini adalah Analisis Rasio Keuangan dan Analisis Z Score Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Listing Di BEI). Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Z Score. Dalam teknik analisis data pada penelitian ini pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Z Score untuk mengetahui kondisi perusahaan. Dimana variabel dependen dalam penelitian ini adalah Rasio Keuangan dan Z Score, dan variabel independen pada penelitian ini ntuk analisis rasio keuangan ada 5 rasio yang digunakan yaitu: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio pasar. Untuk anaslisis Z Score ada 5 rasio yang digunakan yaitu: rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva, rasio laba ditahan terhadap total aktiva, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva, rasio nilai buku saham preferen dan biasa terhadap nilai buku total hutang, rasio penjualan terhadap total aktiva. Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dan analisis z score perusahaan makanan dan minuman. Untuk analisis rasio dilihat dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, serta rasio pasar kinerja perusahaan makanan dan minuman sudah baik, sedangkan dilihat dari rasio profitabilitas kinerja perusahaan makanan dan minuman masih naik turun. Untuk analisis Z Score terdapat 7 perusahaan makanan dan minuman yang masuk dalam kategori bangkrut, dan 6 perusahaan masuk dalam kategori rawan, dan hanya 1 perusahaan yang masuk dalam kategori sehat.