ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA BAHAN BAKU KEDELAI TERHADAP INDUSTRI KECIL TEMPE (Studi Kasus Pada Industri Kecil Tempe di Desa Beji, Junrejo, Kota Batu)

Main Author: WIBOWO, GANDONG ARI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32343/1/jiptummpp-gdl-s1-2008-gandongari-14150-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32343/
Daftar Isi:
  • Sebagai negara agraris Indonesia telah menyadari bahwa sebagian besar pendukung hidupnya dari usaha pertanian. Dari usaha tanah pertanian yang ada mampu menghasilkan bermacam-macam tanaman pangan, holtikultura dan palawija yang salah satunya adalah kedelai (Glysine max L. Merril), kedelai merupakan salah satu tanaman sumber protein tinggi dan murah harganya, maka dari itu banyak manusia yang mengkonsumsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi tempe"). Dengan terjadinya kenaikan harga kedelai tersebut membuat para pengusaha industri kecil tempe di Indonesia, khususnya di desa Beji, Junrejo, Batu kelimpungan, bahkan bangkrut dan gulung tikar. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui struktur biaya, pendapatan dan efisiensi industri kecil tempe sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan baku kedelai dan mengetahui hambatan dan solusi para pengusaha industri kecil tempe setelah terjadi kenaikan harga bahan baku kedelai. Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai bahan informasi bagi para pegusaha industri kecil tempe, bahan informasi dan pertimbangan bagi Pemerintah dalam menentukan kebijakan mengenai harga kedelai serta bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti selanjutnya. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di lingkungan industri kecil tempe di Desa Beji, Junrejo, Kota Batu. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisa efisiensi, analisis uji t dan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian mengenai produksi tempe pada sentra Industri Kecil Tempe di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:  Keuntungan yang diterima oleh para pengrajin tempe rata-rata sebesar Rp. 2.427.240 per bulan, dengan total biaya rata-rata sebesar Rp. 9.695.758,5 per bulan dan penerimaan rata-rata sebesar Rp. 12.123.000 per bulan.  Hasil perhitungan R/C ratio, dari analisis yang telah dilakukan sesudah kenaikan harga kedelai diperoleh nilai R/C ratio > 1, yaitu 1,28.  Uji t (beda) sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan baku kedelai yang berbeda nyata (signifikan) adalah pada biaya bahan baku, kayu bakar, biaya total, harga jual, penerimaan, pendapatan serta efisiensi, sedangkan biaya tenaga kerja tidak berbeda nyata (tidak signifikan).