Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan Buah Apel di Pasar Wisata Kota Batu (Studi Kasus Pasar Wisata Selecta, Songgoriti dan Jawa Timur Park)
Main Author: | Wijayanto, Rudy Kurniawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32339/1/jiptummpp-gdl-s1-2008-rudykurnia-14256-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32339/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dilakukan di tiga tempat yang merupakan pasar wisata di Kota Batu, yaitu pasar wisata Selecta, pasar wisata Songgoriti dan pasar wisata Jawa Timur Park. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa dalam tempat wisata yang ada di Kota Batu hanya ketiga tempat tersebut yang memiliki lokasi pasar wisata. Penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh populasi dijadikan subyek penelitian karena seluruh pedagang buah yang ada di pasar wisata Kota Batu juga menjual buah apel. Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression). Sebagian besar pedagang buah apel yang ada di Pasar Wisata Kota Batu adalah perempuan. Responden yang didapatkan masih dalam usia yang produktif. Usia pedagang buah apel yang ada di pasar wisata Kota Batu paling banyak berusia antara 41-50 tahun dengan prosentase sebesar 35%. Responden dengan tingkat pendidikan SD/ sederajat berjumlah 13 orang dengan prosentase sebesar 38%, jumlah ini sama dengan tingkat pendidikan SMA sederajat yang berjumlah 13 orang dengan prosentase sebesar 38%. Lama usaha yang telah dijalankan oleh para responden sebagian besar antara 1-10 tahun sejumlah 15 responden dengan prosentase sebesar 44%. Jumlah tenaga kerja yang paling banyak adalah satu orang saja dengan jumlah 14 orang dengan prosentse sebesar 41%. Usaha yang dijalankan oleh para responden adalah usaha utama dengan jumlah 30 responden atau sebesar 88%. Ukuran buah apel yang paling banyak diperdagangkan di pasar wisata kota Batu adalah ukuran AB dengan jumlah buah sebanyak 6 - 7 buah perkilogram. Responden memberikan perlakuan buah apel sebelum dijual dengan cara dibersihkan dengan kain bersih agar terlihat bersih dan mengkilap. Setelah apel bersih, kemudian ditata di atas meja dengan rapi demi menarik minat pembeli. Selain ditata diatas meja ada pula yang dijual beserta tempatnya yang berbentuk seperti jaring. Perlakuan terhadap buah apel yang tidak terjual adalah dibuang karena buah apel yang tidak terjual sudah mengalami pembusukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan buah apel di pasar wisata Kota Batu adalah stok buah apel, modal yang dipersiapkan dan hari libur. Jika stok buah apel naik sebesar 100 kg, maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 12,2 kg dan nilai penjualan akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.048.000,. Jika modal yang dipersiapkan mengalami peningkatan sebesar Rp.1.000.000., maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 16 kg, dan nilai penjualan akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 114.000,. Pada hari libur penjualan buah apel akan meningkatkan volume penjualan sebesar 48,996 kg dan nilai penjualan sebesar Rp. 346.517,. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah Para pedagang diharapkan untuk menambah modal yang dipersiapkan untuk menjalankan usahanya. Jumlah modal yang lebih besar, stok buah apel yang dijual akan semakin besar pula. Konsumen akan mempunyai lebih banyak pilihan akan buah apel yang akan dibeli. Dengan demikian akan lebih meningkatkan volume penjualan dan nilai penjualan buah apel menambah stok buah apel pada hari libur karena penjualan buah apel akan meningkat.