PENGARUH PENAMBAHAN CAIRAN KOLON PSEUDORUMINANSIA PADA KULTUR MIKROBA SELULOLITIK SUPER UNTUK FERMENTASI FESES SAPI PFH TERHADAP PRODUKSI BIOGAS

Main Author: PRIBADI, SIGIT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32273/1/jiptummpp-gdl-s1-2005-sigitpriba-5814-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32273/
Daftar Isi:
  • Feses sapi dapat di olah menjadi biogas dengan cara memfermentasi menggunakan digester secara an-aerob.dalam keadaan normal fermentasi feses sapi secara an-aerob akan merombak serat kasar dan bahan organik lainnya menjadi senyawa-senyawa biogas : Metana (CH4) 50-70%, Korbondioksida (CO2) 27-45%, Karbonmonoksida (CO) 0.5-3%, Oksigen (O) 0.1% dan sisanya sedikit berupa gas Hidrogen Sulfida (H2S). Penelitian ini mengunakan cairan kolon pseudoruminansia pada kultur mikroba selulolitik super (SMSR). Jenis ini ditambahkan pada feses sapi PFH dengan 3 perlakuan. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 ulangan sehingga di peroleh 15 sampel. Analisa data menggunakan analisa data Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil dari penelitian P1, P2, dan P3 menghasilkan biogas sebesar 0,755 cmhg (a), 0,99 cmhg (b) dan 1,259 cmhg (c). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu. penambahan cairan kolon pseudoruminansia pada kultur mikroba selulolitik super (SMSR) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi biogas. Penambahan cairan kolon pseudoruminansia dapat meningkatkan kinerja mikroba dalam fermentasi feses sapi PFH dalam memproduksi biogas. Produksi biogas paling tinggi terdapat pada perlakuan penambahan cairan kolon pseudorumonansia 10% dan mikroba selulolitik super (SMSR) 0% (P3). Saran dari penelitian ini, untuk memproduksi biogas cukup di lakukan fermentasi dengan mengunakan mikroba cairan kolon pseudoruminansia 10%.