IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO. 19 TAHUN 2007 DI SD MUHAMMADIYAH BARAT KABUPATEN MAGETAN
Main Author: | PRIYADI, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32244/1/jiptummpp-gdl-priyadi093-28393-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/32244/2/jiptummpp-gdl-priyadi093-28393-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32244/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing (I) Drs. Ainur Rofieq, M.Kes (II) Drs. Gigit Mujianto, M.Si. SD Muhammadiyah Barat berupaya dapat mendukung pemerintah dalam rangka meningkatkan kecerdasan generasi penerus bangsa. Melalui pengaturan manajemen sekolah, SD Muhammadiyah Barat berusaha menjadikan sekolah yang mampu mencetak peserta didik yang bermutu. Tujuan penelitian untuk menjelaskan tentang; 1) Implementasi MBS berdasarkan Permendiknas no. 19 tahun 2007 di SD Muhammadiyah Barat, Kabupaten Magetan; 2) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan MBS berdasarkan Permendiknas no. 19 tahun 2007 di SD Muhammadiyah Barat, Kabupaten Magetan; dan 3) Strategi untuk mengatasi hambatan pelaksanaan MBS berdasarkan Permendiknas no. 19 tahun 2007 di SD Muhammadiyah Barat, Kabupaten Magetan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Barat jalan Kantil No. 241 Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Sumber data pada penelitian ini berasal dari Kepala Sekolah, guru, siswa dan komite sekolah yang ada di SD Muhammadiyah Barat melalui observasi, wawancara, dan dokumen yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian deskriptif dan bagian reflektif. Untuk memvalidasikan data dan hasil analisis data, peneliti menggunakan tehnik triangulasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa; 1) Implementasi MBS di SD Muhammadiyah Barat sesuai dengan keinginan dan tujuan yang diharapkan; 2) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan MBS di SD Muhammadiyah Barat adalah disebabkan antara lain karena pengaruh lingkungan rumah tempat tinggal terkadang tidak mendukung terhadap program sekolah, kurangnya ruang sehingga tidak memiliki ruang khusus untuk menyimpan dan memasang hasil karya anak, jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah yang cukup jauh, minimnya penguasaan guru terhadap model pembelajaran, minimnya guru dalam mengelola kelas dan keterampilan dalam mendorong siswa untuk bertanya dan minimnya pengalaman mengajar dan 3) Strategi untuk mengatasi hambatan pelaksanaan MBS, melalui perencanaan MBS, peningkatan mutu pendidikan, monitoring dan evaluasi MBS, peningkatan sumber daya manusia, Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.