PERBANDINGAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI INFUSA DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) dan SIRIH HITAM (Piper betle L.) pada PERTUMBUHAN Candida albicans
Main Author: | ISNANIYAH, ANA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32086/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-anaisnaniy-23676-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/32086/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-anaisnaniy-23676-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/32086/ |
Daftar Isi:
- Kandidiasis merupakan suatu infeksi pada kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh jamur serupa ragi dari genus Candida, yang tersering ialah Candida albicans. Pada vagina, jamur ini dapat menimbulkan gejala keputihan yang dikenal sebagai kandidiasis vagina. Penggunaan obat-obatan antijamur sering kali menimbulkan efek samping-efek samping yang tidak diinginkan seperti iritasi, mual, muntah, sehingga tidak ada salahnya menggunakan alternatif pengobatan yang berasal dari alam berupa tanaman tradisional yang secara empirik telah digunakan untuk pengobatan, seperti pada tanaman sirih. Tanaman sirih terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah sirih hijau dan sirih hitam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek antifungi infusa daun Sirih hijau (Piper betle L.) dan Sirih hitam (Piper betle L.) pada pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang dipakai adalah metode dilusi dan metode difusi cakram. Dari hasil penelitian didapatkan nilai KHM infusa daun sirih hijau adalah pada konsentrasi 250 mg/ml dan KBM terletak pada konsentrasi 250 mg/ml. Untuk metode difusi cakram didapatkan zona jernih pada konsentrasi 500 mg/ml sebesar 16,8 mm, konsentrasi 250 mg/ml sebesar 14,3 mm, sedangkan pada konsentrasi 125 mg/ml, 62,5 mg/ml, 31,25 mg/ml dan 15,625 mg/ml sebesar 6 mm. Sedangkan pada infusa daun sirih hitam tidak menunjukkan adanya KHM dan KBM, untuk metode difusi cakram didapatkan zona jernih pada konsentrasi 500 mg/ml, 250 mg/ml, 125 mg/ml, 62,5 mg/ml, 31,25 mg/ml dan 15,625 mg/ml sebesar 6 mm, kemudian dibandingkan dengan kontrol antibiotik nistatin yang memiliki zona jernih sebesar 20,4 mm.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk bahan uji yang berbeda, seperti bentuk ekstrak untuk mengetahui efek antifungi terhadap jamur Candida albicans serta perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada tanaman sirih hitam, mengingat belum adanya penelitian pendahuluan tentang kandungan kimia yang terdapat pada tanaman sirih hitam.