PRODUKTIVITAS BURUH KONTRAK PASCA KENAIKAN PAJAK PITA CUKAI ROKOK (Studi Kasus Pada Buruh Kontrak Perusahaan Rokok HF. Prima Landungsari Malang)
Main Author: | SOFIÂ’I, MOKHAMAD FIRMAN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/32012/1/jiptummb--mokhamadfi-27295-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/32012/2/jiptummb--mokhamadfi-27295-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/32012/ |
Daftar Isi:
- Kenaikan pajak pita cukai ini memberikan dampak, layaknya dua keping mata uang, yakni di satu sisi meningkatkan penerimaan negara tetapi di sisi lain menjadi sebuah bencana bagi para perusahaan dan terlebih para buruh. Pada masyarakat yang dipaksa dan terpaksa mengikuti arus industrialisasi seperti Indonesia terminologi buruh bukan merupakan hal baru, sebaliknya buruh adalah bagian dari sistem ekonomi pembangunan (pada masa Soeharto) yang tak terpisahkan. Ramah atau tidak ramah, ternyata istilah ini terasa kurang bergengsi di kalangan buruh sendiri karena kesan makna dari istilah ”buruh” kurang berharga. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana produktivitas buruh kontrak pasca kenaikan pajak pita cukai rokok di Perusahaan Rokok HF. Prima Malang. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan bagaimana produktivitas buruh kontrak pasca kenaikan pajak pita cukai rokok di PR. HF. Prima Malang. Sedangkan daerah penelitian ini terletak di Jl. Tirto Mulyo No 2 Desa Landungsari RT 07 RW 03 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengambilan subyek secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai kerangka analisa penelitian ini didukung oleh teori Sosiologi. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa produktivitas buruh kontrak sebelum dan sesudah kenaikan pajak pita cukai rokok di Perusahaan Rokok HF. Prima Malang yaitu pada buruh kontrak pada bagian produksi terdiri dari 3 bagian kerja yaitu giling, gunting dan packing. Sebelum kenaikan satu orang pada bagian giling memperoleh rata-rata 3000 batang rokok perhari, satu orang bagian gunting memperoleh rata-rata 7000 batang rokok perhari, sedangkan satu orang pada bagian packing bisa mencapai 3 ball perhari. Sesudah kenaikan pajak pita cukai rokok satu orang pada bagian giling memperoleh rata-rata 2000 batang rokok perhari, satu orang bagian gunting memperoleh rata-rata 6000 batang rokok perhari, sedangkan satu orang pada bagian packing bisa mencapai 2 ball perhari. Dengan demikian tampak terlihat sekali adanya penurunan produktivitas buruh kontrak sesudah kenaikan pajak pita cukai rokok. Produktivitas buruh kontrak di Perusahaan Rokok HF. Prima dapat didorong melalui pemberian kompensasi, ini terlihat ketika wawancara dengan salah satu subyek penelitian. Penerimaan buruh kontrak baru kebanyakan dari buruh-buruh yang sudah pernah bekerja pada perusahaan lain, ini sangat efektif buat perusahaan karena perusahaan tidak usah memberi pelatihan kerja.