GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI SAUDARA KANDUNG PENYANDANG TUNA RUNGU

Main Author: Febrina, Ria Lyka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/32010/1/jiptummb--rialykafeb-27594-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32010/2/jiptummb--rialykafeb-27594-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/32010/
Daftar Isi:
  • Tuna rungu adalah suatu istilah yang menggambarkan keadaan kemampuan mendengar yang kurang atau tidak berfungsi secara normal sehingga tidak mungkin lagi diandalkan untuk belajar bahasa dan wicara tanpa dibantu dengan metode dan peralatan khusus. Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki penyandang tuna rungu antara lain, adalah sulitnya berkomunikasi secara verbal, sulit mendengar dengan jelas, tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang dibicarakan, salah mengartikan maksud dari pembicaraan atau salah paham, dan kondisi emosi yang tidak stabil dan mudah marah. Dimana saudara kandung harus menyesuaikan diri dengan keadaan serta kondisi dari saudara tuna rungunya. Keadaan ini sangat mempengaruhi tingkah laku dan kondisi emosi saudara kandung penyandang tuna rungu, disamping itu saudara kandung penyandang tuna rungu juga memiliki penyesuaian diri yang jauh berbeda dibandingkan dengan saudara kandung yang memiliki saudara normal. Ini berkaitan dengan bagaimana penyesuaian diri saudara kandung terhadap keadaaan dan kondisi dari saudara tuna rungunya tersebut. Apabila saudara kandung penyandang tuna rungu tidak dapat menyesuaikan diri dengan saudara tuna rungunya, maka hubungan antar saudara dapat menimbulkan konflik dan tidak terjalin dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bagaimana gambaran penyesuaian diri saudara kandung yang memiliki saudara penyandang tuna rungu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dekskriptif. Subyek penelitian ini adalah saudara kandung yang memiliki saudara tuna rungu dan berjumlah dua orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian secara umum, gambaran penyesuaian diri yang dilakukan saudara kandung ketika menyesuaiakan diri dengan kondisi dan keterbatasan yang dimiliki saudara penyandang tuna rungunya adalah mempelajari bahasa isyarat (memperagakan huruf-huruf dengan jari tangan), berbicara dengan nada yang agak keras, membiasakan diri berbicara berhadapan langsung dengan saudaranya, serta membiasakan diri memanggil saudaranya dengan jarak dekat, dengan cara menyentuh pundak sampai dengan cara menggunakan tepukan tangan, menjelaskan satu per satu maksud dari pembicaraan dan menjelaskan sesuatu dengan menggunakan contoh. Dan memilih untuk diam dan mengalah serta mengajak bermain dan jalan-jalan disekitar kompleks rumah ketika mengalami kesulitan dan konflik dengan saudara tuna rungunya.