SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PENDERITA EPILEPSI

Main Author: Arieanti, Santi Novita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31986/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-santinovit-22595-BAB%2B1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31986/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-santinovit-22595-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31986/
Daftar Isi:
  • Epilepsi akan memberikan dampak yang luas, baik pada penyandangnya sendiri maupun keluarganya. Epilepsi sering dihubungkan dengan disabilitas fisik, disabilitas mental, dan konsekuensi psikososial bagi penyandangnya. Beberapa dampak dari epilepsi tersebut menunjukkan bahwa ada kemungkinan berhubungan dengan kondisi well being pada penderita epilepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran SWB pada penderita epilepsi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi SWB pada penderita epilepsi. Rancangan penelitian ini dengan menggunakan penelitian kualitatif yang berbentuk kualitatif deskriptif. Dengan batasan istilah SWB adalah evaluasi hidup yang dilakukan individu terhadap kehidupannya, yang bersifat kognitif (life satisfaction) tentang kepuasan hidup antara realitas dan harapan sudah sesuai atau tidak dan bersifat afektif (happiness) tentang gambaran emosi serta afek yang dirasakan. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah penderita epilepsi sebanyak 3 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Wawancara adalah metode utama pengumpulan data. Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif secara deskriptif. Pengujian keabsahan data penelitian dilakukan dengan cara triangulasi sumber. SWB pada penderita epilepsi itu bervariasi. Gambaran SWB pada satu penderita epilepsi adalah puas dengan kehidupan karena antara harapan hidup dan realita yang terjadi sudah sesuai, harapannya kehidupan sebagai hamba mengabdi kepada Allah dan hidup kedepannya selalu mendapat ridho Allah, kenyataannya jadi tidak sombong, bisa membedakan yang benar dan yang salah, bisa mengendalikan emosi, berlatih sabar, lebih istiqomah, shalat tepat waktu (life satisfaction), serta merasakan ketenangan, optimis, semangat selalu berusaha, dan kebanggaan (happiness). Gambaran SWB pada dua penderita epilepsi adalah tidak puas dengan kehidupannya karena antara harapan hidup dan realita yang terjadi tidak sesuai, harapannya memiliki pasangan hidup dan hidup yang bahagia, kenyataannya belum memiliki pasangan hidup, dalam berteman tidak bisa sampai akrab (life satisfaction), serta memiliki sifat yang kasar, suka marah, tidak bisa mengendalikan emosi dan pesimis (happiness). Faktor yang mempengaruhi SWB pada satu penderita epilepsi yang merasakan kepuasan dalam hidupnya adalah self esteem yang positif, optimisme, perasaan terhadap makna dan tujuan, ekstrovert, dan hubungan sosial yang baik. Faktor yang mempengaruhi SWB pada dua penderita epilepsi yang merasakan ketidak puasan dalam hidupnya adalah self esteem yang kurang, sence of control kurang, dan hubungan sosial yang kurang baik. Penelitian ini menemukan bahwa pada ketiga penderita epilepsi, faktor internal yang sama-sama positif terdapat pada perasaan terhadap makna dan tujuan. Faktor yang paling mempengaruhi gambaran SWB pada penderita epilepsi adalah faktor internal terutama kepercayaan diri dan faktor eksternal yaitu penerimaan sosial.