PERMASALAHAN DAN RESILIENSI PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

Main Author: ARIANA, SITI FADILAH
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31973/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-sitifadila-21804-Pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31973/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-sitifadila-21804-bab%2B1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31973/
Daftar Isi:
  • Dorongan atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja. Banyak remaja yang telah melakukan hubungan seks pra nikah yang mengakhibatkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan yang terjadi diluar nikah dapat menimbulkan berbagai permasalahan, baik permasalahan yang muncul dari lingkungan atau dari diri remaja sendiri. Permasalahan yang muncul akan menimbulkan stress, tekanan dan menimbulkan masalah baik fisik maupun mental. Dampak-dampak dari kehamilan diluar nikah akan mempengaruhi kehidupan remaja kedepannya. Maka sangat diharapkan pada remaja untuk dapat menjalankan hidup yang lebih baik. Harapan tersebut akan menjadi motivasi dalam diri subyek untuk bangkit (resilien) dari keterpurukan dan ketahanan terhadap masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kehamilan diluar nikah. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan resiliensi pada remaja yang hamil di luar nikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek penelitiannya 2 orang remaja yang pernah hamil diluar nikah dan tidak menikah. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara. Prosedur penelitiannya adalah tahap pra lapangan dan tahap pekerjaan lapangan. Sedangkan analisa data terbagi menjadi tiga bagian, yaitu reduksi data, penyajian data, dan conclusion/verification. Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber yakni dengan orang terdekat subyek. Dari hasil penelitian dapat diketahui, bahwa permasalahan yang dialami oleh subyek adalah permasalahan dalam lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi psikologisnya, sehingga subyek merasa tertekan dan depresi. Karena rasa malu subyek sering mengurung diri dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Subyek terpaksa harus menanggung beban kehamilannya sendiri. Meskipun banyak permasalahan yang terjadi, subyek dapat bangkit (resilien). Resiliensi pada subyek dapat terlihat dari kemampuan subyek untuk mencari solusi (initiative), sikap mandiri (independent) subyek dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalahnya. Kesadaran dan pemahaman (insight) subyek pada masalah yang menimpanya. Kemampuan subyek dalam mengevaluasi atau menilai masalah yang menimpanya (morality). Kemampuan subyek dalam menjalin hubungan (relationship). Selain itu, kemampan subyek untuk mengekspresikan diri pada suatu media/ketrampilan (creativitas) dan kemampuan humor (humor) juga merupakan ciri bahwa subyek relisien. Resiliensi subyek juga dipengaruhi oleh faktor I am (kepercayaan pada Tuhan, harapan, kemandirian dan tanggung jawab), I have (dukungan dan semangat dari keluarga dan orang-orang disekitar) dan I can (kemampuan mengatasi masalah dan kemampuan berkomunikasi) pada subyek yang saling mendukung satu sama lain.