RESILIENSI PADA PECANDU NARKOBA DALAM PROSES PEMULIHAN

Main Author: Amri, Putri Fadhilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31970/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-putrifadhi-22672-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31970/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-putrifadhi-22672-Pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31970/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan pecandu narkoba saat ini semakin meresahkan. Bukan hanya orang dewasa yang menjadi korban, anak-anak pun bisa menjadi pecandu narkoba dan menjadi ancaman bagi para orang tua. Hampir semua pecandu narkoba memiliki keinginan untuk bisa berhenti menggunakan narkoba, namun perasaan rindu akan sensasi yang yang dihasilkan oleh narkoba membuat banyak pecandu narkoba yang kembali menggunakan narkoba. Untuk benar-benar bisa berhenti menggunakan narkoba dibutuhkan niat dari diri sendiri dan resiliensi. Resiliensi adalah gambaran untuk mengenali potensi yang ada, kemudian menerima potensi tersebut dan mengembangkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pecandu narkoba dalam proses pemulihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data yang diperoleh. Subyek penelitian ini berjumlah lima orang yang saat ini dalam proses pemulihan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek kembali informasi yang diterima dari subyek dengan informan yang lain yang memiliki hubungan dengan subyek. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pecandu narkoba dalam proses pemulihan memiliki resiliensi. Resiliensi itu terjadi selain dari faktor internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri individu juga akibat faktor eksternal berupa bantuan dan kekuatan dari pihak luar untuk meningkatkan resiliensi. Hasil yang didapatkan bahwa pada faktor I Am, aspek yang muncul adalah memiliki rasa empati, mencintai serta altruistic. Pada faktor I Havehanya aspek role modelyaitu orang-orang yang dijadikan contoh oleh subyek. Faktor yang ketiga yaitu faktor I Can, dimana aspek yang muncul pada semua subyek adalah mencari hubungan yang dapat dipercaya dan kemampuan untuk memecahkan masalah.