PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH KEMBALI ( REMARRIED )
Main Author: | Arianeka, Depita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31962/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-depitaaria-21828-1.%2BPENDA-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31962/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-depitaaria-21828-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31962/ |
Daftar Isi:
- Menjalani pernikahan untuk kedua kalinya tentunya berbeda dengan saat individu menjalani pernikahan yang pertama kali. Karena dalam pernikahan kedua segala sesuatu yang dihadapi lebih kompleks daripada yang dihadapi pada pernikahan pertama. Hurlock (1980) menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh empat hal, yaitu karena mereka pada umumnya sudah berusia lebih tua dibandingkan dengan perkawinan pertama. Semua bentuk penyesuaian secara teoritis akan semakin sulit sesuai dengan pertambahan usia, penyesuaian dalam pernikahan berarti menghilangkan atau mengekang sikap yang telah terpola dalam periode waktu yang sangat lama dan berusaha untuk membentuk sikap baru, serta keterlibatan dari keluarga pada perkawianan pertama yang berarti menambah masalah baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penyesuaian perkawinan pada pasangan yang menikah kembali. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskritif. Penelitian ini meneliti 3 pasangan subjek yang menikah kembali. Peneliti menggunakan metode wawancara sebagai teknik pengumpulan data serta melakukan keabsahan data dengan triangulasi sumber, dengan sumber penelitian ini adalah anggota keluarga pasangan subjek dan pembantunya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketiga pasangan memiliki variasi dalam penyesuaian perkawinan sehingga ada pasangan yang berhasil dan kurang berhasil dalam pennyesuaian perkawinan kembali. Satu pasangan subjek berhasil melakukan penyesuaian perkawinan dan dua pasangan lainnya kurang berhasil dalam melakukan penyesuaian perkawinan. Satu pasangan yang berhasil dalam melakukan penyesuaian memiliki gambaran penyesuaian yaitu adanya sikap saling terbuka dengan pasangannya, saling memenuhi dan memahami kebutuhan pasangan, menghormati pasangan serta menginginkan kebahagian pasangannya, kondisi keuangan yang aman dan pengelolahan uang secara baik serta keterbukaan pada pengelolahan uang, sikap saling terbuka dan memahami kondisi pasangan masing-masing dalam berhubungan seksual, serta menghargai dan memahami, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, dan berusaha menjaga hubungan yang baik dengan keluarga pasangan. Sedangkan kedua pasangan subjek yang kurang berhasil adapun gambaran penyesuaian perkawinannya adalah: tidak dapat menerima kebiasaan pasangannya sejak awal perkawinan, tidak dapat menghormati dan menghargai pasangannya, tidak dapat berkomunikasi dengan baik pada masalah keuangan, tidak berkerja sama dalam pemenuhan kebutuhan pasangan, adanya ketidakpuasan pada pasangan, karena kondisi fisik yang menurun dan pada salah satu pasangan ada yang sakit, serta pada satu pasangan ada ketidakmampuan subjek dalam menyelesaikan konflik dengan keluarga pasangan khususnya dengan anak bawaan pasangannya.