WANITA DEWASA LAJANG (Study Tentang Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Wanita Dewasa Melajang dan Permasalahannya)

Main Author: M. Fauzi,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31931/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-mfauzi0681-22862-BAB%2B1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31931/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-mfauzi0681-22862-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31931/
Daftar Isi:
  • Lajang, Permasalahan Wanita Lajang. Masa dewasa merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami istri, orang tua dan pencari nafkah dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru (Hurlock, 1991). Sikap masyarakat Indonesia yang menempatkan menikah dan memiliki anak sebagai prioritas hidup wanita membuat pernikahan menjadi hal yang lebih penting bagi wanita daripada pria. Fenomena yang muncul di masyarakat saat ini adalah adanya wanita dewasa yang usianya sudah cukup matang untuk menikah belum juga menikah. Berangkat dari hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi wanita dewasa melajang dan permasalahannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan menggunakan 3 subyek dengan persyaratan wanita lajang yang belum pernah menikah dengan usia 30 tahun sampai 40 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data diketahui bahwa faktor yang melatar belakangi wanita dewasa melajang yaitu Trauma karena seringnya gagal dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis, adanya persepsi negatif terhadap dirinya sendiri, adanya persepsi tentang laki-laki yang dapat menghambat kariernya, serta Cenderung egosentris dan idealisme dalam memilih pasangan hidup. Adapun permasalahan yang ditimbulkan yaitu secara psikologis merasa kesepian, kekecewaan dan sedih, serta belum bisa memenuhi tanggung jawab sebagai seorang wanita dewasa terutama dalam hal pernikahan. Selain itu, adanya persepsi negatif yang diberikan oleh lingkungan sosial sehingga subyek merasa minder ketika bersama saudara, teman dan lingkungan sosial yang lainnya.