NTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS TERHADAP TEMAN DAN GURU DI SEKOLAH INKLUS
Main Author: | DIAHRIANTI, EVI LINEAR PRASIMA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31908/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-evilinearp-21880-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31908/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-evilinearp-21880-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31908/ |
Daftar Isi:
- Autis merupakan salah satu kelompok dari gangguan pada anak yang ditandai munculnya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, komunikasi, ketertarikan pada interaksi sosial dan perilakunya. Pada penanganan anak autis sering dijumpai terdapat gangguan yang ditandai 3 gejala utama yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi dan imajinasi. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Dalam perkembangannya anak autis yang telah mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik dapat dicoba disekolah inklusi. Sekolah inklusi sendiri adalah layanan pendidikan yang mengikut sertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak sebayanya di kelas reguler yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimen sebagai telaah empirik sistematik dimana peneliti tidak mengontrol secara langsung variabel bebasnya karena manifestasinya telah muncul, atau karena sifat hakikat variabel itu memang menutup kemungkinan manipulasi.Dan bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang interaksi sosial anak autis terhadap teman dan guru di sekolah inklusi. subyek penelitian disebut sebagai informasi peneliti yaitu anak yang duduk di sekolah dasar inklusi dan memiliki gangguan autis, berumur antara 8-11 tahun sebanyak 2 anak. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah wawancara dan observasi. Jenis data adalah kualitatif non angka, teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yang berupa catatan lapangan dan peneliti sendiri. Pada keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan para subyek sudah mampu untuk saling mempengaruhi terhadap berhubungan dengan teman, berbicara dengan orang secara langsung atau tatap muka, intonasi suara subyek juga bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Subyek dalam penelitian ini juga terlihat kurang mampu untuk berkomunikasi dalam jangka waktu yang cukup lama dengan orang lain tetapi hanya bisa dengan orang terdekat saja. Dalam hal berkelompok subyek juga kurang memahami yang terjadi dalam kelompok tersebut sehingga menyulitkan subyek untuk mempunyai pengertian yang sama dalam kelompoknya.