PERBEDAAN RESILIENSI PADA REMAJA AWAL DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA

Main Author: Nurlaily,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31907/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-nurlaily06-23623-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31907/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-nurlaily06-23623-Pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31907/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Dra. Tri Dayakisni, S.Psi., M.Si. (2) Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si. Orang tua sebagai lingkungan sosial yang pertama bagi remaja akan memberikan contoh atau model yang baik, salah satunya dalam bentuk pola asuh. Awal masa remaja menjadi masa yang sulit dalam hidup bagi orang tua dan anak. Masa remaja awal dianggap sebagai masa dengan periode stress dan frekuensi konflik tertinggi. Untuk menghadapi kondisi-kondisi tersebut dibutuhkan suatu kekuatan dasar atau ketahanan yang disebut resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan resiliensi pada remaja awal ditinjau dari pola asuh orang tua dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 98 subjek. Sampel pada penelitian ini adalah remaja awal berusia 12-15 tahun di kota Malang, pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket yang berupa skala pola asuh dan skala resiliensi. Sebelum angket disebar, dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang menghasilkan 23 item valid pada skala pola asuh dan 28 item valid pada skala resiliensi. Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis varian satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa ada perbedaan resiliensi yang signifikan (F = 60,105 ; sig = 0,000) pada remaja awal ditinjau dari pola asuh orang tua. Remaja yang diasuh dengan pola asuh otoritatif resiliensinya lebih tinggi (X̅ = 85,67) dibandingkan dengan remaja yang diasuh dengan pola asuh otoriter (X̅ = 64,10) dan remaja yang diasuh dengan pola asuh permisif (X̅ = 68,80).