PROSES PENERIMAAN DIRI PADA ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROM (AIDS) (Studi Kasus pada ODHA akibat Pajanan)

Main Author: Irnawati, Safaâ€TMatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31906/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-safaatulir-23624-BAB%2B1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31906/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-safaatulir-23624-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31906/
Daftar Isi:
  • Pembimbing (1) Cahyaning Suryaningrum, M.Si (2) Diana Savitri Hidayati, M.Psi Saat ini, HIV/AIDS di Indonesia menduduki peringkat ke empat penyebab kematian terbesar di Dunia. Salah satu penularannya adalah melalui pajanan. Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan resiko penularan. Penyakit HIV/AIDS menimbulkan permasalahan-permasalahan baik fisik maupun psikis seperti adanya tekanan sosial berupa stigma negatif, diskiminasi dan pengucilan. Jika ODHA akibat pajanan tidak dapat mengatasi perubahan tersebut, besar kemungkinan mereka akan memandang diri mereka negatif. Hal ini dikarenakan adanya konflik diri yang diakibatkan oleh stressor yang berasal dari kondisi diri dan sosial. Namun, beberapa diantara ODHA akibat pajanan dapat memiliki penerimaan diri yang positif sehingga dapat melihat segala sesuatu seperti apa adanya dan merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerimaan diri pada orang dengan HIV/AIDS akibat pajanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua subyek yang tertular HIV/AIDS akibat pajanan pemerkosaan. Subyek dalam penelitian ini diperoleh melalui klinik relawan uji dan konseling atau konselor VCT di Rumah Sakit dan pendamping KDS HIV/AIDS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Sedangkan untuk keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu melakukan wawancara dengan orang tua, suami dan pacar subyek. Berdasarkan dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa proses penerimaan diri yang terjadi pada penderita HIV/AIDS akibat pajanan meliputi tahap penolakan, tahap marah, tahap tawar-menawar, tahap depresi dan akhirnya dapat mencapai tahap menerima diri. Kedua subyek mengalami tahapan terberat pada proses penerimaan diri. Tahapan terberat yang dialami untuk subyek KL pada fase menolak dan depresi hingga mempunyai keinginan bunuh diri. Sedangkan subyek IH pada fase menolak. Hal ini dikarenakan oleh ketidaksiapan subyek menerima kenyataan bahwa dirinya menderita HIV/AIDS. Kedua subyek memiliki kesamaan pada fase awal yaitu tahap penolakan namun selanjutnya proses yang dilalui berbeda. Hal itu dikarenakan perbedaaan dalam setiap hambatan yang dilalui subyek dan strategi coping yang dipakai dalam mengatasi hambatan tersebut. Adapun faktor pendukung subyek dapat mencapai penerimaan dirinya yaitu adanya harapan yang realistis yang ingin dicapai, adanya informasi tentang HIV/AIDS yang diterima dan adanya dukungan sosial yang diterima subyek serta subyek berusaha mengembangkan nilai-nilai religiusitas yang dimilikinya. Dari faktor tersebut ODHA akibat pajanan dapat menncapai penerimaan diri yang utuh.