PSIKODRAMA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT STRES PADA SISWA AKSELERASI

Main Author: Damanik, Alysa Stivanie Kania
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31889/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-alysastiva-21985-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31889/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-alysastiva-21985-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31889/
Daftar Isi:
  • Undang-undang No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 8 ayat (2) yang berbunyi: warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus, menjadi landasan hukum akan perlunya pemberian perhatian khusus kepada peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (berbakat). Salah satu perhatian khusus yang dapat diberikan kepada peserta didik dengan kecerdasan luar biasa adalah program akselerasi. Akan tetapi, dewasa ini cukup banyak keluhan yang bermunculan dari siswa-siswa yang masuk di kelas akselerasi. Kejenuhan dan rasa tertekan atas tuntutan kurikulum akselerasi yang diterapkan merupakan salah satu penyebab stres yang mereka alami. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengajukan psikodrama sebagai salah satu bentuk terapi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karena psikodrama memiliki faktor-faktor terapeutik yang diharapkan dapat menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah psikodrama dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah systematic case study. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni self report, wawancara dan observasi. Subyek penelitian yang menjadi anggota kelompok berjumlah 4 orang dari siswa akselerasi MAN 1 Malang yang memiliki tingkat stres yang tinggi yakni diatas 5 berdasarkan self report (SUDS). Sedangkan analisa data meliputi 4 bagian yaitu bagaimana kondisi sebelum diberi perlakuan psikodrama, kondisi selama proses psikodrama berlangsung, kondisi setelah diberi perlakuan psikodrama, serta yang terakhir kondisi saat sesi follow up. Hasil yang didapatkan yakni pada saat pra perlakuan hingga pasca perlakuan psikodrama dapat menurunkan tingkat stres pada keseluruhan subyek penelitian. Kemudian pada saat follow up, 2 subyek mengalami penurunan tingkat stres yang konsisten, sedangkan 1 subyek tingkat stresnya tetap dan 1 subyek lagi tingkat stresnya naik. Pada kedua subyek yang tidak mengalami penurunan tingkat stres yang konsisten tersebut, hal ini disebabkan adanya ketidaksinkronan antara latar belakang permasalahan stres subyek dengan teknik psikodrama yang telah disiapkan. Dengan demikian, maka psikodrama dapat menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi.