GAMBARAN RESILIENSI REMAJA DARI KELUARGA SINGLE PARENT

Main Author: Anda, Amelia Fipri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31855/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-ameliafipr-21199-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31855/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-ameliafipr-21199-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31855/
Daftar Isi:
  • Mayoritas remaja dari keluarga single parent mempunyai permasalahan tambahan dibandingkan dengan remaja dari keluarga dengan ayah dan ibu, mereka merasa ditinggalkan, kecewa dan kesedihan yang dalam (Balson,1993). Disisi lain remaja dari keluarga single parent merupakan bagian generasi muda yang mempunyai fungsi, peran dan tanggung jawab dalam pembangunan yang sama dengan remaja dari keluarga yang utuh, mereka juga memiliki tugas - tugas perkembangan yang harus dilewati. Resiliensi merupakan faktor penting dalam kehidupan remaja, ketika perubahan dan tekanan hidup berlangsung begitu intens dan cepat. Maka remaja perlu mengembangkan kemampuan diri untuk melewati tugas perkembangnnya. Maka kebutuhan akan kemampuan untuk menjadi resilien saat ini sungguh menjadi makin tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi remaja dari keluarga single parent. Adapun subyek penelitian adalah empat remaja yang saat ini tinggal bersama single parent karena perceraian ataupun kematian. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang tinggal bersama single parent memiliki masalah yang bersifat individual, dimana remaja dari keluarga bercerai cara mengatasi atau menghadapi masalahanya berbeda dengan keluarga dari sinlge parent karena meninggal dunia, sehingga cara resiliensi pada remaja juga berbeda. Kemampuan resiliensi masing-masing remaja dipengaruhi oleh I am, I have dan I can yang ada di dalam diri masing-masing subyek, diantaranya faktor I am yaitu keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sadar akan kemampuan positif dan negative yang dimiliki. Selain itu dari faktor I have yang berupa dukungan dari orang-orang disekitar seperti keluarga, sahabat, saudara, guru. Selain itu faktor I can yaitu memiliki cara pemecahan masalah yang baik sehingga masing-masing subjek mampu untuk bangkit dan bertahan terhadap masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya.