HUBUNGAN USIA DENGAN SKOR MINI MENTAL STATE EXAMINATION (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA DI KELURAHAN SUMBERSARI, KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

Main Author: Afriyati,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31831/1/jiptummpp-gdl-afriyati08-35583-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31831/2/jiptummpp-gdl-afriyati08-35583-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31831/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Terjadinya proses menua akan mempengaruhi proses fisiologis tubuh. Gangguan kognitif merupakan masalah yang sering dijumpai seiring terjadinya proses menua. Usia merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan kognitif. Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi gangguan fungsi kognitif. TujuanPenelitian: Mengetahui Hubungan Antara Usia dengan Skor Mini Mental State Examination (Fungsi Kogitif) pada Lansia. Metodologi Penelitian: Deskripsi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 69 sampel dengan kriteria usia ≥60 tahun, pendidikan SD-SMP, pekerjaan sebagai pedagang atau ibu rumah tangga, serta jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang selanjutnya diperiksa dengan MMSE. Dilakukan uji hipotesis Chi-Square ntuk menentukan korelasi antar variabel. Hasil dan Pembahasan: Didapatkan sebanyak 60 sampel memenuhi kriteria inklusi. Lansia umur ≥70 tahun lebih banyak mengalami penurunan skor mini mental state examination (gangguan kognitif) dibandingkan lansia umur <70 tahun. Hasil analisis didapatkan XÂ2 = 5.743 dan p-value < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dengan skor mini mental state examination (fungsi kognitif). Kata Kunci: usia, skor mini mental state examination (MMSE).