PROFIL PENDERITA BARU PENYAKIT PIODERMA PADA UNIT RAWAT JALAN KULIT DAN KELAMIN RSUD GENTENG BANYUWANGI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009
Main Author: | LAKSMITA, FRIESKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31781/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-frieskalak-24257-BAB%2B1.pdf http://eprints.umm.ac.id/31781/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-frieskalak-24257-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31781/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Pioderma adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman pembentuk nanah (bakteri piogenik) yaitu Staphylococcus aureus dan Streptococcus ß hemoliticus atau keduanya. Pioderma merupakan penyakit yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Manifestasi klinis pioderma terdiri dari berbagai macam diantaranya impetigo, folikulitis, ektima, paronikia, selulitis, erisepelas, flegmon, abses multipel kelenjar keringat, staphylococcal scalded skin syndrome dan hidradenitis supurativa Tujuan: Untuk mengetahui profil penderita baru pioderma di Unit Rawat Jalan Kulit dan Kelamin RSUD Genteng Banyuwangi periode Januari - Desember 2009, untuk mengetahui jumlah penderita baru pioderma, deskripsi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, manifestasi klinis, dan pengobatan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional yang diambil dari rekam medik penderita baru pioderma di Unit Rawat Jalan Kulit dan Kelamin RSUD Genteng Banyuwangi periode Januari - Desember 2009. Hasil: Hasil penelitian diketahui diperoleh 68 penderita (6,1%), terbanyak usia 1 - 5 tahun 34 penderita (50%), laki - laki 39 penderita (57,35%), tidak bekerja 58 penderita (85,29%), tidak sekolah 31 penderita (45,58%), manifestasi klinis impetigo 26 penderita (38,23%), pengobatan 36 penderita (52,94%) diobati dengan amoksisilin oral dan gentamisin krem. Kesimpulan: Dari hasil penelitian didapatkan kelompok usia terbanyak adalah 1-4 tahun, laki-laki lebih banyak dari perempuan, pekerjaan mayoritas tidak bekerja, pendidikan mayoritas tidak sekolah, manifestasi klinis terbanyak adalah impetigo, dan pengobatannya terbanyak diberikan amoksisilin oral dan gentamisin krem.