PERBEDAAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS PADA PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK DAN MEDIA AUDIO VISUAL DI PUSKESMAS BOLO KABUPATEN BIMA
Main Author: | LUKMAN, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31730/1/jiptummb--lukman0606-27247-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/31730/2/jiptummb--lukman0606-27247-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/31730/ |
Daftar Isi:
- Penderita tuberkulosis di Bima meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu upaya serius dalam penanganannya. Tuberkulosis sangat erat kaitannya dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Upaya pendekatan yang dapat dilakukan adalah bersifat promotif dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang tuberkulosis. Penyampaian informasi sangat tergantung dari media yang akan digunakan. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media cetak dan media audio visual, sehingga dirumuskan tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan efek pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap pengetahuan pasien tuberkulosis.Penelitian ini bersifat experimental dengan pendekatan “Quasi experimental” dengan rancangan “Pretest-Posttest Design With Comparison Group”. Sempel adalah pasien tuberkulosis di Puskesmas Bolo Kabupaten Bima. Tehnik sampling menggunakan Accidental sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dan kelompok pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual yang masing-masing berjumlah 10 responden.Hasil uji hipotesa menggunakan uji t berpasangan (independent sample t) dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai t = -3,051 atau signifikansi sebesar 0.009 (p<0.05), yang berarti ada perbedaan efek penyuluhan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis. Dimana penggunaan media audio visual lebih efektif dibandingkan media cetak, sehingga disarankan kepada instansi untuk menggunakan media audio visual sebagai media pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosis.